"Peringatan Milad GAM merupakan peristiwa sakral yang nanti akan diikuti oleh unsur Forkopimda dan eks kombatan," kata pria yang akrab disapa Adun Mukhlis itu.
Adun Mukhlis yang juga sebagai Ketua Panitia Milad GAM ke-45 di Aceh Besar juga menyampaikan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan jajaran forkopimda kabupaten dan provinsi, untuk sama-sama mengimbau kepada masyarakat supaya tidak yang menaikkan bendera.
“Itu bukan momennya, kita nanti hanya memperingati milad saja. Kalau soal itu (bendera) ada klausul sendiri, akan ada hari penetapan, kan sudah masuk dalam qanun. Ini kan belum ditetapkan bendera kapan, himne kapan,” ujar mantan bupati Aceh Besar ini.
Ia mengimbau kepada jajaran KPA untuk menjaga perdamaian, dengan tidak melakukan hal-hal yang menciderai keharmonisan.
“Kita juga sudah koordinasi dengan jajaran TNI/Polri supaya kita saling menjaga, saya juga sudah wanti-wanti jajaran KPA Aceh Besar, supaya kalau ada yang memprovokasi nanti, harus betul-betul diantisipasi,” ungkapnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
“Tidak ada yang naikkan bendera pada hari itu, kan ada yang tidak nyaman nanti, disitu ada Forkopimda, para ulama, abu-abu, tapi kita bersitegang gara-gara bendera, padahal momennya milad dan maulid,” imbuhnya.
Kepada jajarannya, Adun Mukhlis menekankan, bahwa i’tikad pada kegiatan 4 Desember di Meureu adalah doa bersama dan kenduri maulid.
“Kalau soal naik bendera, itu ditetapkan momennya oleh pemerintah pusat atau Pemerintah Aceh, itu urusan lain nanti, urusan kita sekarang doa dan maulid,” tegasnya.
Ia juga menerangkan bahwa Muzakkir Manaf Atau Mualem dan Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al Haytar dalam peringatan Milad GAM ke-45 ini tidak ada memberikan perintah terkait penaikan bendera.
Adun Mukhlis menjelaskan, peringatan milad GAM kali ini dilaksanakan lebih spesifik, dan tanpa ada pengibaran bendera. Karena masih dalam suasana bulan maulid, maka kegiatan yang dipusatkan di Meureu, Indrapuri itu disertai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Acara kita isi dengan doa bersama dan santunan kepada anak yatim. Kegiatan rencana akan dihadiri Forkopimda Aceh, Forkopimda Aceh Besar, akademisi dan tokoh masyarakat," pungkas Adun Mukhlis. [*/Red]