Ilustrasi
LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Setelah mencuatnya berita terkait dugaan penyimpangan mobiler di sejumlah sekolah, pada Rabu (04/11/2021) kemarin, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang yang merupakan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terkait pengadaan mobiler tersebut memblokir WhatsApp (WA) wartawan.
Terkait diblokirnya WA wartawan oleh oknum ASN Pemkab Aceh Tamiang, yang terkesan licik itu, para wartawan berusaha mengkonfirmasi dirinya.
Ironisnya, saat dihubungi melalui Hp berkali-kali, tidak diangkat, lalu para wartawan mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, namun sang sekretaris yang bernama Rudi Heriansyah, S.Pd, terlihat sering tidak berada di kantor.
Bahkan, hari ini, Jum'at (12/11/2021) saat para wartawan mencari Rudi di ruang kerjanya, lagi-lagi batang hidungnya tidak terlihat sama sekali, dan ruang kerjanya juga terkunci.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Aceh Tamiang Syahri El Nasir, S.Kom, diblokirnya WA wartawan oleh Rudi karena diduga kuat bahwa Rudi takut borok dirinya terkuat ke publik.
Dijelaskan lagi oleh Nasir, terkait pengadaan mobiler di sekolah tingkat SD dan SMP yang anggarannya berjumlah miliaran tersebut, Rudi selaku KPA terindikasi melakukan kejahatan penyalahgunaan wewenang.
"Kami telah mengantongi data tentang sekolah-sekolah yang mengusulkan paket mobiler tapi tidak menerima atau dikurangi jumlah paketnya oleh pihak dinas. Terkait penyimpangan tersebut ada dugaan bahwa Rudi menerima gratifikasi dari oknum kepala sekolah yang butuh mobiler tapi tidak pernah membuat usulan. Kami akan membongkar dugaan kejahatan tersebut ke publik," beber Nasir.
Selaku Ketua LAKI Aceh Tamiang, Nasir menyayangkan sikap lemah sejumlah kepala sekolah yang terkesan rela dikibuli oleh sang oknum ASN yang terindikasi licik dengan cara mengalihkan atau mengkurangi jumlah paket mobiler.
"Tak lupa kami sampaikan ucapan selamat dan salut kepada para kepala sekolah yang telah berani melawan dan melakukan protes keras saat Heri berupaya mengalihkan atau mengurangi jumlah paket mobiler di sekolah yang mereka pimpin, sehingga Heri tidak berhasil memainkan jurus ngibulnya," ungkap Nasir.[ZF]