Hal itu disampaikan Akmal Ibrahim dalam sambutannya pada pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Aceh Barat Daya priode 2021-2024 di Aula Kantor Cabang Dinas Pendidikan Aceh Cabang Abdya, Minggu (14/11/2021).
Tetapi, kata Bupati Akmal Ibrahim, ada satu yang kurang dan itu penting harus ditingkatkan. Kekurangan itu adalah senyum ramah para petugasnya saat melayani pasiennya yang datang, dan ini perlu ditambah agar setara dengan rumah sakit lainnya.
"Fasilitas RS luar negeri dengan RS Abdya saya nilai sudah sama, tapi RS kita satu aja yang kurang, yakni senyuman. Bagaimana memperlakukan pasien itu sebagai tamu, itu yang membedakannya?" jelasnya.
Menurutnya, fasilitas rumah sakit dan kemamapuan para dokter di Abdya sudah sama bagus dengan rumah sakit yang ada di luar negeri, dan inilah salah satu yang membentuk kepercayaan masyarakat kepada para dokter.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Tentunya, para dokter ada cara sendiri dalam menghadapi orang sakit. Mereka tidak bisa diwakilkan, maka dari itu dokter perlu melatih perawat dan yang terlibat dalam dunia kesehatan lainnya," sebut Akmal.
Di sektor pelayanan rumah sakit di Abdya butuh budaya baru, tambahnya, yakni budaya ramah senyum dan menciptakan pelayanan yang dimana para pasien merasa benar-benar dilayani, dihargai, nyaman dan tenang.
"Makanya saya minta direktur rumah sakit untuk menempatkan perawatnya yang cantik-cantik di luar. Ini biar timbul budaya baru dan menciptakan warna baru," harapnya.
Kemudian lanjut Akmal, untuk menciptakan sebuah kepercayaan dan kenyamanan bagi masyarakat sebagian bukan dari kualitas obat, melainkan kenyamanan, dan dipedulikan. Dan ini tentang sikap ramah para pelayannya.
"Saya tahu perawat itu lelah, penghasilan kecil dan biaya kuliahnya besar. Dokter itu fungsional, kesehatan adalah urusan wajib. Kesehatan adalah urusan prioritas. Inilah mengapa peran dokter begitu penting, tidak mungkin giat profesional ini bisa diwakilkan," tutupnya.[WA]