LINTAS ATJEH | NAGAN RAYA - Tokoh masyarakat dan pengamat olahraga Nagan Raya menolak keras soal pemain luar yang berlatih dalam persiapan untuk ajang Pra-PORA.
Sebanyak 22 pemain asli putra Nagan Raya telah disiapkan untuk menghadapi ajang Pra-PORA dan telah masuk tahap training center (TC).
Exco PSSI Nagan Raya Sofyanto turut didampingi anggotanya kepada awak media, Kamis (07/10/2021), mengatakan telah melalui berbagai tahapan seleksi di tiga rayon dari 200 orang pemain yang di seleksi dan 20 atlet yang lolos, bahkan saat ini sedang tahap training center (TC).
"Pemain yang telah di seleksi sebanyak 22 orang tersebut murni pemain (putra asli) Nagan Raya, dan seleksi tersebut dilakukan atas persetujuan PSSI dan SK terlampir," tuturnya.
Lanjutnya, namun disisi lain, tanpa sepengetahuan exco di lapangan hadir pemain dari luar Kabupaten Nagan Raya yaitu dari Kabupaten Bireuen berjumlah 12 orang ikut training center (TC) di lapangan Raja Wali Jeuram dan termasuk pelatih.
"Bahkan sejumlah senior bola yang ada di Nagan Raya juga ikut hadir ke lapangan, mereka menolak pemain luar yang berlatih di lapangan Raja Wali Jeuram Nagan Raya," tambah Sofyan.
Ia mengakui, kami dari anggota Exco juga menyayangkan soal anggaran seleksi yang tak kunjung dicairkan, pasca seleksi pemain.
Secara terpisah masyarakat dan pengamat bola Nagan Raya T. Junaidi menambahkan, sebelum melaksanakan seleksi pihak PSSI Nagan Raya telah membentuk tim panitia perekrutan seleksi pemain dan telah di SK kan oleh PSSI.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Setelah penetapan 22 orang pemain untuk ikut trainning center (TC), tetapi sebagian dari 22 pemain itu tidak dipanggil lagi tanpa sepengetahuan esco,” imbuhnya.
Ia menambahkan, kenapa pemain luar daerah Nagan Raya tanpa diseleksi masuk dalam tim training center (TC), seharusnya dimana pemain yang kurang dari 22 orang tersebut itu yang kita ambil.
"Tetapi ini tidak lebih kurang 12 orang pemain dari Bireun ikut dalam tim traning center (TC) Pra-PORA Nagan Raya tanpa diseleksi. Jadi bagaimana nasib pemain putra Nagan Raya yang sudah diseleksi oleh exco?” tambahnya.
Pengamat Bola Nagan Raya Said mengatakan, APBK Nagan Raya wajib di nikmati oleh pemain bola asli putra Nagan Raya yang sudah diseleksi oleh Exco.
"Apabila anggaran APBK Nagan Raya di gunakan untuk para pemain luar dari Nagan Raya full time anak-anak Bireun di bawah asuh pelatih saudara Mulya sangat disayangkan,” imbuhnya.
"Kami masyarakat Nagan Raya menolak keras pemain dari Bireun tersebut, karena menghabiskan APBK Askab PSSI Nagan Raya. Kami selaku pencinta dan pengamat bola kaki seluruh Nagan Raya akan menempuh jalur hukum jika anggaran itu disalahgunakan,” tegasnya.
M. Nasir salah satu peserta Trainning Center (TC) mengaku merasa kecewa dikarenakan tidak dipakai dalam TC yang dilaksanakan oleh panitia.
"Kami sangat kecewa, karena tidak dipedulikan sama sekali bahkan dipanggil pun tidak. Kami datang sendiri karena menyakinkan kami lulus dalam seleksi," akunya.[Ms]