LINTAS ATJEH | JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terkait calon presiden (capres) 2024. Hasilnya Prabowo Subianto berada di puncak teratas disusul Ganjar Prabowo dan Anies Baswedan.
Survei dilakukan pada 15-21 September 2021 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka. Total responden sebanyak 1.220 orang yang dipilih secara acak dengan rate usia 17 tahun atau yang sudah menikah.
Margin of error rata-rata dari survei tersebut sebesar kurang-lebih 3,05 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 96 persen.
SMRC memberikan 15 nama kepada responden dengan pertanyaan mana yang akan dipilih jika pemilu dilakukan hari ini. Hasilnya Prabowo Subianto menduduki peringkat teratas, kemudian disusul Ganjar Prabowo dan Anies Baswedan.
Prabowo mendapat suara dukungan 20,7 persen disusul Ganjar Pranowo 19 persen, dan Anies Baswedan 14,3 persen. Suara Prabowo dan Ganjar sangat tipis.
"Dari survei sebelum SMRC sebelumnya pada Mei 2021, tren Prabowo terlihat menurun dari 24,4 persen menjadi 20,7 persen. Sementara Ganjar naik dari 15,7 persen jadi 19 persen. Sedangkan Anies bertahan pada 14,3 persen," kata Direktur Survei SMRC Deni Irvani, Kamis (7/10/2021).
Tidak hanya itu, menariknya dalam survei tersebut muncul nama KSAD Jenderal Andika Perkasa dengan torehan elektabilitas 1,0 persen. Nama Andika sempat masuk dalam isu reshuffle kabinet Jokowi-Maruf. Meski kabarnya tersingkir dari kursi Panglima TNI, ia disebut-sebut akan menjadi Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan yang akan dipromosikan masuk kabinet.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Simak hasil lengkap survei terkait calon presiden 2021:
Prabowo Subianto 20,7 persen
Ganjar Pranowo 19,0 persen
Anies Baswedan 14,3 persen
Sandiaga Uno 6,5 persen
Tri Rismaharini 4,6 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen
Ridwan Kamil 4,4 persen
Mahfud Md 2,0 persen
Gatot Nurmantyo 1,7 persen
Sri Mulyani 1,5 persen
Puan Maharani 1,4 persen
Erick Thohir 1,0 persen
Andika Perkasa 1,0 persen
Budi Gunawan 1,6 persen
Airlangga Hartarto 0,5 persen
Tidak Tahu 16,3 persen
[Bizlaw]