-->


Sejumlah Keterangan PPK Terindikasi Membohongi Publik, LAKI: Sebaiknya Anggaran Pengadaan Bibit Domba Unggul Disilpakan Saja

06 Oktober, 2021, 09.54 WIB Last Updated 2021-10-06T02:55:11Z

Logo DPC LAKI Kabupaten Aceh Tamiang

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Aceh Tamiang, Syahri El Nasir mengamini pernyataan Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Nasruddin bahwa PPK kegiatan pengadaan bibit domba unggul saat dikonfirmasi sejumlah wartawan terkesan panik dan sedikit emosional.

"Saya ikut hadir saat rekan-rekan wartawan menjumpai dan mengkonfirmasi PPK yang bernama Haji Ahmad di ruang kerja Kabid Peternakan pada Rabu 29 September 2021 kemarin. Saya melihat sendiri bahwa saat dikonfirmasi rekan-rekan wartawan, Haji Ahmad terkesan panik dan emosial," kata Ketua DPC LAKI Kabupaten Aceh Tamiang Syahri El Nasir kepada LintasAtjeh.com, Rabu (06/10/2021) pagi.

Dijelaskan oleh Nasir, PPK Haji Ahmad mengakui dirinya sempat muncul emosi saat dikonfirmasi oleh rekan-rekan wartawan dan sudah menyatakan permohonan maaf melalui telepon seluler pada Kamis (30/09/2021) kemarin.

"Selaku sesama hamba Allah, atas nama pribadi, rekan-rekan wartawan juga sudah memaafkan sikap emosial Haji Ahmad karena nggak ada manusia yang sempurna, semua punya silap dan salah. Namun demikian, terkait tugas Haji Ahmad sebagai PPK rekan-rekan wartawan masih mempersoalkan tentang berbagai hal, diantaranya yakni tentang beberapa keterangan Haji Ahmad yang terkesan janggal," ungkap Nasir.

Kemudian Nasir menyampaikan, adapun keterangan PPK Haji Ahmad yang terkesan janggal, antara lain, saat ditanya oleh rekan-rekan wartawan tentang kenapa PPK terkesan memaksakan kegiatan tersebut dengan membeli bibit domba yang diduga bukan berkriteria unggul dengan merubah harga satuan, dan kenapa tidak menyarankan pihak rekanan untuk membeli bibit domba unggul yang sebenarnya dan sesuai judul, walau harga tinggi tapi volume diperkecil? 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Saat itu, kata Nasir, jawaban atau keterangan yang disampaikan oleh  PPK yaitu, untuk untuk membeli bibit domba yang benar-benar unggul, dirinya tidak berani mengambil resiko, karena biaya tinjau pasar ke Medan tidak ada dan untuk meninjau pasar sekurang-kurangnya dilakukan sebanyak 4 (empat) kali.

"Jawaban atau keterangan PPK tersebut terkesan janggal karena lazimnya PPK bisa menghubungi pihak penjual melalui hp/telepon seluler dan tidak harus pergi meninjau pasar sebanyak 4 (empat) kali," ungkap Nasir.

Lalu Nasir menambahkan, ketika ditanyakan tentang kenapa pihak PPK tidak terlebih dahulu menganjurkan kepada rekanan agar menunggu di anggaran perubahan untuk dapat merubah judul kegiatan, misalnya dengan judul baru 'Pengadaan Bibit Domba Biasa', sehingga dapat terhindar dari segala indikasi resiko yang akan terjadi? Jawaban pihak PPK saat itu, yakni hal itu bukan tugas dirinya melainkan tanggung jawab yang bertugas di bidang program.

Menurut Nasir, keterangan PPK tersebut  juga terkesan janggal dan bahkan lucu karena semua pihak paham bahwa yang mengusulkan ke bidang program adalah pihak PPK.

"Dua pernyataan PPK yang terkesan janggal tersebut sulit diterima oleh rekan-rekan wartawan, bahkan mereka menilai bahwa PPK yang bernama Haji Ahmad terindikasi telah berupaya membohongi publik," ungkap Nasir.

"Menurut saya, agar kegiatan pengadaan bibit domba unggul tidak menuai berbagai masalah dikemudian hari maka sebaiknya anggarannya disilpakan saja," tutupnya.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini