LINTAS ATJEH | ACEH SINGKIL - Pemilik Kimo Resort, Pulau Banyak, Aceh Singkil, sekaligus yang empunya anjing Canon, Willy, akhirnya buka suara terkait kematian hewan peliharaannya.
Ia memberikan pernyataan melalui sebuah video. kumparan mendapatkan rekaman video itu dari pihak Kecamatan Pulau Banyak dan telah diizinkan untuk mengutip keterangan Willy.
Dalam video tersebut, Willy menyampaikan permintaan maaf kepada warga Pulau Banyak dan Aceh Singkil atas pemberitaan tentang anjing miliknya yang meninggal saat dievakuasi.
Ia juga meminta maaf kepada sejumlah pejabat seperti Muspika, Camat, Kapolsek, Danramil, Danposal, Kepala Mukim, Bupati Aceh Singkil beserta staf jajaran dan unsur Muspida.
“Adapun mengenai kematian hewan peliharaan kami setelah kegiatan penertiban terjadi, saya pribadi tidak akan mempermasalahkan lagi atas apa yang sudah terjadi. Karena, sejatinya kehidupan dan kematian merupakan sebuah kepastian dari Tuhan yang Maha Esa yang kita tidak dapat mengetahui dan menolaknya,” kata Willy dalam video tersebut.
“Jika pun ada pihak-pihak yang kemudian keberatan dan menganggap itu sebuah masalah, bukanlah berdasar dari keinginan atau pun petunjuk dari saya pribadi dan saya menyatakan terlepas dari itu semua dan tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Selain itu, Willy juga meminta adiknya untuk menghapus unggahan video Canon di akun Instagramnya. Sebab, unggahan itu menjadi awal mula viralnya kabar meninggalnya Canon.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
“Itu merupakan adik saya, dan saya sudah minta kepada yang bersangkutan untuk dapat menghapus semua postingan yang dapat membuat kegaduhan," ujarnya.
"Postingan tersebut hanya merupakan tempat curahan hati adik saya, yang bersedih dan tidak bermaksud untuk menjadi viral apalagi menyebabkan kegaduhan,” tambahnya.
Selaku pengelola Kimo Resort, Willy mendukung penuh program wisata halal Aceh dan siap bekerja sama menyukseskan program-program pemerintah.
"Kami berharap dukungan dari masyarakat, muspika kecamatan Pulau banyak, Muspida Kabupaten Aceh Singkil, agar dapat membimbing kami di kemudian hari, jalan bersama kami untuk berperan menjadi peserta dalam program-program yang akan diadakan di Pulau Banyak di kemudian hari. Surat pernyataan ini kami buat dalam kondisi sehat tanpa tekanan dari siapa pun,” pungkasnya.
Sebelumnya, kasus kematian anjing telah dilaporkan ke polisi. Polres Aceh Singkil telah menerima laporan terkait kematian anjing Canon. Laporan itu dibuat oleh Doni Herdaru dari Yayasan Pengayom Satwa Indonesia.
Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil Iptu Abdul Halim, mengatakan, laporan menyangkut kematian hewan itu baru saja dibuat.
“Ada laporan terkait penganiayaan hewan,” kata Iptu Abdul.Kumparan]