Kegiatan tersebut difokuskan kepada siswa atau generasi melenial tahun 2021, yang berlangsung di Aula SMPN 1 Jeumpa Kabupaten Abdya, Jumat (14/10/2021).
Kepala sekolah SMP 1 Jeumpa Wildanur, mengatakan pogram roots tersebut merupakan kegiatan untuk pencegahan kekerasan dikalangan teman sebaya siswa, yang berfokus pada upaya membangun iklim yang aman di sekolah.
"Di Abdya ada dua sekolah yang jadi penggerak pogram roots Indonesian ini, satunya lagi SMP Negeri 1 Blangpidie. Kegiatan ini dikususkan untuk siswa," jelasnya.
Wildanur juga menerangkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengaktifkan peran siswa di sekolah dan dikalangan masyarakat. Agar bisa menjadi contoh yang baik.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Tujuan dari pogram ini untuk menciptakan agen perubahan. Dimana agen perubahan itu merupakan siswa-siswi yang memiliki pengaruh bagi teman sebayanya untuk memberikan contoh dan berperilaku baik sesama siswa," terang Wildanur.
Kemudian tambanya, program Roots ini melibatkan 30 siswa yang menjadi agen perubahan. Karena dari semua siswa hanya 30 siswa yang lewat melalui sistem U-Repot Indonesia. Para siswa tersebut akan diberikan materi terkait pencegahan perlindungan selama 10 kali pertemuan.
"Setelah itu nanti, 30 peserta akan membuat karya promosi anti perlindungan berupa puisi, film pendek, poster, lagu, dan karya lainnya yang akan dipamerkan dalam kegiatan Roots Indonesia," paparnya.
Dia berpesan ke 30 siswa yang mengikuti kegiatan itu agar bisa menyebarkan virus kebaikan dan manfaat kepada teman lainnya. Sehingga, semua siswa di SMPN 1 Jeumpa dan anak-anak di Abdya sadar sehingga tidak melakukan perbuatan kriminal.
"Saya rasa pogram roots ini sangat penting. Sebab, para peserta ini akan menjadi contoh dan role model bagi teman sebayanya, dan semoga pogram ini dapat berlanjut sehingga sekolah betul-betul bisa mencegah adanya bullying dilingkungan sekolah khususnya," pungkas Wildanur.[WA]