Menanggapi hal tersebut, Persaudaraan Alumni atau PA 212 menyinggung nama Gus Muwafiq.
Menurut PA 212, Ustaz Abdul Somad beda halnya dengan Gus Muwafiq yang sudah jelas-jelas menistakan Nabi Muhammad SAW.
Wakil Sekretaris Jenderal PA 212, Novel Bamukmin menilai seharusnya yang ditangkap bukan UAS tetapi Gus Muwafiq.
"(UAS) Beda dengan Gus Muwafiq yang kami laporkan jelas menistakan agama Islam," kata Novel Bamukmin, dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Jumat (3/9/2021).
Tak hanya itu, Novel juga menilai Gus Muwafiq harus ditangkap lantaran tidak memiliki pendidikan yang jelas.
"Termasuk latar belakang 'gus', tidak beda dengan Kece, tuh, Muwafiq," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, pernyataan mengejutkan dilayangkan Ruhut Sitompul yang meminta kepolisian juga menangkap UAS.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Menurut politisi PDIP tersebut UAS dinilai menistakan agama seperti halnya Muhammad Kece dan Yahya Waloni.
"Saya minta jangan hanya Yahya Waloni, tetapi yang lain-lain, termasuk Ustaz Abdul Somad," ujar Ruhut Sitompul.
Ruhut Sitompul menilai pernyataan UAS dalam sebuah ceramahnya soal "di salib ada jin" juga termasuk penistaan terhadap agama Kristen.
"Dia apa enggak menghina, tuh, (bilang) di Salib itu ada setan, ada apa, kan," tuturnya.
Menanggapi pernyataan Ruhut tersebut, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menilai politisi PDIP itu sudah salah kaprah soal ucapan UAS yang dinilai menistakan agama.
"Tambah salah kaprah dan gagal paham Saja tuh Ruhut Sitompul," tegas Novel Bamukmin.
Menurutnya, ia yang juga menjadi bagian pengacara UAS sangat memahami apa yang disampaikan kliennya itu.
UAS, menurut petinggi PA 212 ini, hanya sedang menjalankan tugasnya sebagai seorang pendakwah.
"Sebagai tupoksinya dalam menjaga akidah umat Islam," ujarnya.[SuaraRiau.id]