Maulid salah seorang pedagang di pasar Blangpidie Abdya kepada Lintasatjeh.com, Rabu (22/09/2021) mengatakan, naiknya harga minyak goreng tersebut sudah beberapa bulan terakhir. Salah satu penyebab harga minyak naik karena naiknya harga kelapa sawit,
“Selama naiknya harga kelapa sawit, harga minyak goreng juga ikut naik Rp.29.000/ bambu, kalau harga sebelumnya Rp.24.000/ bambu,” jelasnya.
Bukanya hanya itu tambahnya, naiknya harga minyak tersebut juga disebabkan kurangnya pasaran dan faktor Covid-19 yang belum usai.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
“Kalau kita jual enceran dengan harga Rp.29.000/ bambu ke pedagang kios-kios kecil harganya tetap sama, supaya tidak ada yang merasa di rugikan, dan sama-sama mendapat keuntungan,” kata Maulid.
Sementara itu lanjut dia, harga telur ayam (Ras) menurut selama sepekan terakhir ini Rp.38.000/ papan sebelunya Rp.40.000-42.000/ papannya.
“kalau kita jual ke kios atau pedagang kecil Rp.35.000/ papan, tapi kalau untuk kebutuhan rumah tangga biasanya kita jual dengan harga Rp.38.000/ papan,” terangnya.
“Untuk penyebabnya belum kita ketahui, tapi yang pasti pendapatan ekonomi masyarakat menurun apa lagi masih dalam keadaan Covid-19, semoga harga kebutuhan rumah tangga tetap dir atas rata-rata,” tutup Maulid.[Wahyu]