Pj Kepala BPBK Abdya, Hafiddin ST menyebutkan, bahwa kerusakan puluhan rumah warga itu, akibat tertimpa pohon dan ditiup angin kencang. Sehingga, pohon yang berada di dekat rumah warga, menimpa bagian samping, depan, dan dapur rumah warga.
Kerusakan itu, bukan saja terjadi akibat tertimpa pohon, namun tak sedikit rumah yang rusak akibat tiupan angin yang kencang, sehingga atap rumah ikut terangkat.
“Kerusakan rumah warga lumayan banyak, baik di Kecamatan Lembah Sabil, Tangan-Tangan dan Manggeng. Saat ini, kita sedang lakukan pendataan,” ujar Hafiddin, Selasa (06/07/2021) kepada LintasAtjeh.com.
Dia mengakui pihaknya sudah meminta timnya turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Sekaligus membantu warga untuk membersihkan pohon yang tumbang ke rumah warga.
“Selain pendataan, kita juga ikut membantu warga, untuk membersihkan pohon kayu dan kelapa yang menimpa rumah warga,” paparnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Setelah melakukan evakuasi, sambungnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas sosial untuk menyerahkan bantuan masa panik ke rumah, termasuk menyerahkan seng dan kayu untuk warga rumahnya yang rusak tertimpa pohon.
“Kalau untuk informasi selanjutnya akan dikabari. Kalau rumah yang terandam, ratusan unit yang tersebar di beberapa kecamatan. Dengan ketinggian air mulai 10 cm hingga 1 meter, tapi sekarang sudah surut,” jelasnya.
Tim gabungan di Kabupaten Abdya juga mengevakuasi enam warga terjebak banjir di perkebunan sawit kawasan Gampong Ie Mirah, di Kecamatan Babahrot.
“Tim gabungan juga sempat mengevakuasi enam warga yang semalam terjebak banjir di kebun sawit,” ungkap Hafiddin.
Ia menjelaskan, warga yang dievakuasi oleh tim gabungan menggunakan perahu karet, terdiri dari empat orang ibu rumah tangga dan dua orang anak-anak.
"Rata-rata pelosok gampong di Abdya banjir dan yang paling parah di kawasan Gampong Ie Mirah, Babahrot dan di kawasan kebun sawit dengan ketinggian air sekitar satu sampai dua meter," pungkasnya.[Wahyu]