-->

Santri Tewas Dianiaya Senior, Begini Penjelasan Pimpinan Pesantren Darul Arafah

08 Juni, 2021, 03.45 WIB Last Updated 2021-06-08T12:03:38Z

Pimpinan Pesantren Darul Arafah
Ustaz H. Harun Lubis. (Foto: Ist)

LINTAS ATJEH | DELI SERDANG - Pesantren Darul Arafah Raya, Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait tewasnya FWA (15), santri yang diduga dianiaya seniornya.

Pimpinan Pesantren Darul Arafah Raya, Ustaz Harun Lubis menyampaikan pihaknya sangat berduka atas kejadian tersebut.

"Kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas terjadinya peristiwa hukum tersebut," katanya kepada wartawan, Senin (07/06/2021) siang.

Harun mengatakan, insiden terjadi pada Sabtu (05/06/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Korban diduga dipukul pelaku di bagian dada tersungkur, kemudian dibantu teman-temannya membawanya ‎ke klinik di pesantren.

"Pemukulan karena permasalahan pribadi senioritas," katanya.

Harun mengatakan, dokter bertugas di pesantren menyebut korban sudah meninggal dunia. Atas kejadian ini pihaknya lalu memberitahukan kepada pihak berwajib.

"Bahwa Pesantren Darul Arafah Raya berkomitmen untuk mengawal dan mendampingi segala proses hukum yang terjadi atas peristiwa hukum sebagaimana dimaksud," katanya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Harun mengatakan, akan berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang dan Kementerian Agama (Kemanag) Kabupaten Deli Serdang untuk menyikapi permasalah ini.

"Pasti akan ada sanksi yang paling berat (bagi pelaku). Cuma kita akan berkoordinasi dengan pemerintahan setempat. Pihak kementerian agama, untuk menyikapi status anak kita ini. Supaya tidak menimbulkan masalah baru," terang Harun.

Ia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengevaluasi segala kebijakan agar tidak terulang kembali peristiwa hukum yang sama dan/atau berkaitan.

"Bahwa Pesantren Darularafah Raya senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan kepada santri," tukasnya.

Diketahui, seorang santri di Sumatera Utara (Sumut) berinisial FWA (15) meninggal dunia diduga dianiaya seniornya. Korban meninggal dengan kondisi lebam membiru di bagian bibir.

Personel Polsek Kutalimbaru yang mendapat informasi ini dengan sigap turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Jenazah korban diotopsi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sedangkan ALH (17) yang diduga menghajar korban hingga tewas juga diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini