LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pemerintah Aceh merespon cepat kejadian kebocoran gas PT Medco pada Minggu (27/06/2021), yang berimbas kepada warga di wilayah Gampong Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur. Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan sejumlah perangkat kerja Pemkab Aceh Timur langsung melakukan upaya evakuasi warga setempat pada malam kejadian.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, usai menerima laporan di lapangan dari Kepala BPBA, di Kantor Gubernur Aceh, Senin (28/06/2021).
“Sejak semalam atas arahan dan perintah Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, MT, Pak Sekda Aceh langsung menggelar rapat bersama sejumlah Kepala SKPA terkait untuk menindaklanjuti dan menangani kejadian ini,” kata Iswanto.
Iswanto menyebutkan, saat ini Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Timur sudah mendirikan posko di halaman Kantor Camat Banda Alam, untuk mengkoordinir penanganan musibah yang terjadi. Di posko tersebut pemerintah menyediakan tenda pengungsian, dapur umum, dan bantuan kesehatan yang ditangani langsung oleh dokter.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
“Saat ini Kepala BPBA bersama tim sudah berada di lokasi kejadian langsung untuk memantau kondisi warga. Keadaan di lapangan berdasarkan laporan sudah aman dan terkendali. Tim kesehatan terus siaga,” kata Iswanto.
Iswanto menjelaskan, kejadian kebocoran itu terjadi saat adanya kegiatan pencucian sumur gas untuk meningkatkan produksi. Titik lokasi kegiatan tersebut berjarak lebih kurang 12 kilometer dari perkampungan warga.
“Kebutuhan makan dan minum pengungsi telah disiapkan Dinas Sosial Aceh Timur dengan mengadakan dapur umum. Seluruh bahan pangan untuk makan dan minum itu dibantu sepenuhnya oleh PT. Medco,” kata Iswanto.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) , Ilyas, dari lokasi kejadian melaporkan, saat ini ada sekitar 150 warga yang mengungsi di posko yang didirikan BPBA dan BPBD Aceh Timur di halaman Kantor Camat Banda Alam. Mereka yang dominan mengungsi adalah kaum hawa dan anak-anak.
Ilyas menjelaskan, sebanyak dua orang yang terdampak akibat kejadian tersebut masih dalam penanganan di RSUD Zubir Mahmud. Jamilah, salah satu warga yang dirawat itu kondisinya sudah membaik dan dibolehkan pulang pada sore ini.
“Sementara yang satunya lagi atas nama Della Puspita masih memerlukan penanganan lebih lanjut dan diperkirakan selesai perawatan besok (29/06/2021),” kata Ilyas.
Ilyas mengatakan, sejumlah masyarakat lainnya yang datang ke puskesmas Keude Geureubak untuk diobservasi kini seluruhnya sudah kembali ke lokasi pengungsian tanpa adanya gangguan kesehatan.
Ilyas menyebutkan, pihaknya siap menyediakan kebutuhan para pengungsi selama masa evakuasi berlangsung. Baik tempat penginapan, penanganan kesehatan, maupun kebutuhan makanan harian.
“Kebutuhan makan dan minum pengungsi telah kami siapkan bersama Dinas Sosial Aceh Timur dengan mengadakan dapur umum. Seluruh bahan pangan untuk makan dan minum itu dibantu sepenuhnya oleh PT. Medco,” kata Iswanto.
"Untuk mencegah terjadinya kebocoran yang berulang, Tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh akan mengecek langsung kondisi di lapangan dan melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan," tandasnya.[*/Red]