INDONESIA, negara kita tercinta ini namanya selalu melekat di dada, dengan Pancasila, UUD 1945 sebagai dasarnya, Garuda sebagai lambangnya, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyannya. Indonesia, negara kita tercinta yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, melalui perjuangan, perlawanan dan pergolakan panjang yang dilakukan oleh para pejuang, Dengan tujuan merdeka, menjadi sebuah negara dan bangsa yang berdikari terbebas dari penjajahan asing yang dulu terjadi.
Tapi kini, makna perjuangan yang dilakukan para pejuang kita terdahulu untuk merdeka, untuk terbebas dari belenggu penjajah, untuk mengelola dan menjalankan pemerintahan sendiri dengan tujuan mencapai cita-cita luhur bangsa indonesia, seakan kita nodai. Dinodai dengan permasalahan yang telah ada, permasalahan yang di ada-ada, serta permasalahan yang disengaja dan di rencana oleh sebagian oknum demi kepentingan semata.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH. COM
Kini permasalahan negara bukan hanya di satu permasalahan saja, namun yang kini yang kita hadapi dimulai dari berbagai hal seperti memudarnya citra budaya bangsa, permasalahan ekonomi yang belum stabil, hukum yang belum terselesaikan dan tumpang tindih, kualitas pendidikan yang masih rendah, dll.
Lantas dalam hal ini, menurut Penulis, permasalahan ini merupakan masalah yang urgent dan harus segera diatasi. Terlebih seperti praktek KKN yang masih terjadi hingga kini, bahkan semakin melonjak. Apakah ini tuntutan dari reformasi yang kita harapkan? Lantas dalam hal ini, pemerintah seharusnya bertindak cepat untuk segera mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Terlebih revolusi mental yang dulu katanya dicanangkan.
Penulis mengungkapkan inti dari semua permasalahan yang terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya, oligarki kekuasaan yang masih terjadi serta lemahnya kualitas birokrat yang diberikan amanah secara langsung baik oleh rakyat ataupun konstitusi. Serta kebijakan yang dianggap belum berjalan sebagai mana mestinya. Politik praktis yang terjadi kerap kali demi kepentingan segelintir oknum, sehingga menambah permasalahan yang ada. Toh partai politik saja baru aktif turun ke masyarakat di saat kampanye, serta kebebasan berpendapat yang kerap kali tidak menemukan titik tengah, sehingga kita bingung yang mana yang benar atau salah.
Maka mengutamakan dan mengembalikan citra budaya bangsa merupakan jawaban yang tepat untuk pertama sekali diusahakan. Dikarenakan di dalamnya terdapat berbagai hal yang memang dibutuhkan. Tak perlu bercerita tentang jayanya nusantara jika budaya tercinta kita kesampingkan seketika, baik dalam segi politik, hukum, ekonomi dll. Dikarenakan sinkronisasi yang seharusnya diutamakan dalam menjalankan sistem pemerintahan yang ada, yang rakyat butuhkan bukan janji semata di saat kampanye, tapi realisasinya.
Penulis: Anas (Mahasiswa Ilmu Politik Unimal Asal Aceh Tengah)
*Tulisan dalam rubrik opini ini, seluruhnya menjadi tanggungjawab penulis.