FILSAFAT adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan dari pengetahuan, akal, nilai, bahasa dan pikiran. Dalam aliran para ahli menyatakan bahwa pengungkapan kata filsafat sendiri pertama kali di ungkapkan oleh Phytagoras, namun beda hal nya dalam konteks islam sendiri, pemikiran-pemikiran yang jatuhkan ke filsafat dilahirkan oleh tokoh-tokoh islam seperti Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Miskawih dan masih banyak tokoh lainnya. Dalam pandangan islam sendiri, pemikiran-pemikiran yang ada pada tokoh muslim tersebut tidak hanya mengacu pada perkembangan pemikiran ke ilmuan islam namun, juga mengacu secara keseluruhan.
Jika kita mempercayai agama Islam, bahwasanya segala ilmu yang ada di dunia ini pasti ada kaitan dengan Islam sendiri. Dalam Al Qur'an segala ilmu ada, mulai dari kesehatan, kepemerintahan (kepemimpinan/ khalifah), kita hidup sekarang ini pasti tidak luput dari pemikiran-pemikiran kita yang masuk ke dalam filsafat. Pasti kita pernah berpikir, dari mana manusia berasal, siapa nenek dari nenek kita, bagaimana sih dunia ini pertama kali? Jadi ketika muncul pertanyaan-pertanyaan seperti ini memang kita normal. Jadi supaya kita lebih terarah atau bisa dikatakan tidak sesat baca Al Qur'an, di Al Qur'an sudah tercantum semuanya.
Dalam belajar filsafat, tidak hanya sekedar belajar namun kita harus yakin dan pendirian dalam hati. Jangan salah artikan sebuah makna dalam belajar Islam, ada beberapa orang belajar filsafat Islam akhirnya sesat. Contoh-contoh seperti itu disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang Islam. Dalam pembelajaran kita terlebih dahulu belajar dasar-dasar filsafat dulu, baru kita paham akan keberlanjutan ceritanya.
Dalam Islam ada 4 tokoh-tokoh muslim yang terkenal dengan mazhab-mazhabnya sendiri yaitu, Imam Syafi’i, Imam Hambali, Imam Maliki, dan Imam Hanafi. Filsuf-filsuf ini sangat berpengaruh dalam agama Islam sendiri. Ketika akan belajar Islam dengan benar-benar di haruskan ada panutannya. Al Qur'an adalah panutan terbaik sepanjang masa.
Saya sendiri tidak banyak tahu tentang peraturan-peraturan yang ada. Saya pernah mendengarkan seorang ulama yaitu Abuya Syech Amran Waly yang berasala dari Aceh Selatan, mengatakan bahwa “Ilmu saya tidak seberapa, dari perumpamaan buah kelapa saya hanya memiliki sebesar biji sawi.” Jika ulama besar saja mengatakan itu, bagaimana dengan kita ummat Nabi Muhammad SAW yang kurang sekali tentang Islam. Setidaknya kita tahu yang wajib dengan perintah-perintah Allah dan melakukan sunnah-sunnah nabi yang kita ketahui. Dalam Al Qur'an sudah tercantum setiap manusia dianjurkan menuntut ilmu sampai ke Negeri Cina.
Penulis: Fika Rahayu (Mahasiswi Filsafat Pemerintahan UIN Ar-Raniry)