-->

Eksistensi Pemuda di Hari Kebangkitan Nasional

21 Mei, 2021, 04.32 WIB Last Updated 2021-05-20T21:32:55Z
20 Mei 1908 adalah hari yang ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada saat berdirinya organisasi Boedi Oetomo kala itu. Perjuangan pemuda dan mahasiswa dimulai, dengan adanya dorongan dari Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan tiga mahasiswa terus berkarya pada saat itu.

Sejarah sudah menggambarkan tentang semangat juang yang tinggi dan saat ini tergantung bagaimana memposisikan sebagai juang untuk pemuda-pemudi dari seluruh pelosok negeri. tentu dilandasi dengan sejarah yang ada.

Hari ini, tepat 113 tahun merayakan hari kebangkitan nasional, mengusung tema “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”. Menjadi suatu kebanggaan tersendiri yang tersirat dalam tema tersebut. tema yang memberikan semangat juang untuk semua lapisan, baik anak muda maupun orang tua. 

Dewasa ini, Indonesia memiliki tujuan bagaimana menciptakan bangsa yang kuat dan menuntut masyarakat yang taat dalam menjaga kekayaan alam yang ada di negeri ini, tak terkecuali juga untuk seluruh anak muda yang begitu peka terhadap kemajuan bangsanya. Pemuda dituntut harus jeli melihat fenomena yang ada dalam negara dan bagaimana menghadirkan solusi yang nyata, baik melalui tulisan atau berkarya sehingga dapat memberikan suatu dampak yang positif untuk diserap oleh semua elemen masyarakat. 

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa pemuda harus aktif disemua aspek kehidupan. Beranjak dari asumsi itu, maka pemuda harus sadar akan belajar untuk menggaungkan semangat juang untuk  menebar inspirasi untuk negeri ini. Bicara soal pemuda, bukan hanya tentang manfaat yang diterima selagi masih muda. Pemuda harus memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang-orang diluar sana yang hari ini tidak mendapatkan pendidikan karena keterbatasan finansial. Pemuda harus tangguh dan tetap bertahan mengabdi untuk negeri. 

Ilmu yang ada pada seorang pemuda bukan untuk di diamkan, tetapi untuk dikembangkan. Tujuan pendidikan untuk mencerdaskan bukan hanya sebagai guyonan predikat semata. Tebarkan manfaat harus menjadi prinsip sebagai seorang pemuda yang memiliki intelektual dewasa. 

Penulis mengutip dari seorang anak muda yang terus berbuat untuk bangsa,”Negeri kita adalah negeri harapan dan bukan hanya sebagai ratapan, maka hari ini berhenti meratap dan mulai berharap, meskipun ada 1000 alasan yang mampu membuat anak muda menyerah dan berputus asa, tapi percayalah ada 1001 satu alasan untuk tetap menyalakan harapan (M Atiatul Muqtadir). 

Eksistensi pemuda harus berfikir dengan cermat dan melakukan hal-hal positif dengan cepat dan hebat, pemuda bukan pendiam. 

Selamat Hari Kebangkitan Nasional

Penulis: T Riswana (Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fisip UIN Ar-Raniry)
Komentar

Tampilkan

Terkini