Ilustrasi BMKG
LINTAS ATJEH | LHOKSEUMAWE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh, Aceh Utara mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat yang bisa berdampak pada banjir di beberapa kabupaten/kota sepanjang pantai timur Provinsi Aceh.
Peringatan dini tersebut berlaku selama dua hari ke depan mulai tanggal 18 s.d 19 Mei 2021.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara, Siswanto menjelaskan, berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF), maka perlu diwaspadai hujan lebat berpotensi banjir pada 18-19 Mei 2021.
Rinciannya, beber Siswanto, untuk Kabupaten Aceh Tamiang kawasan yang rentan banjir meliputi Kecamatan Seruwai, Rantau, Kejuruan Muda, Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Kota Kuala Simpang, Karang Baru, Manyak Payed, Banda Mulia, dan Bendahara.
Sedangkan di Aceh Timur meliputi Kecamatan Birem Bayeun, dan Simpang Jernih. Lalu, Kota Langsa meliputi Kecamatan Langsa Lama, Langsa Baro, Langsa Kota, Langsa Barat, dan Langsa Timur.
"Untuk Kabupaten Aceh Utara, kawasan rawan banjir meliputi Kecamatan Lhoksukon, Cot Girek, Pirak Timur, Paya Bakong, Matangkuli, Tanah Luas, Nibong, Meurah Mulia, dan Geureudong Pase," jelasnya lagi.
"Kemudian, Kecamatan Simpang Keramat, Muara Batu, Banda Baro, Nisam, Dewantara, Kuta Makmur, Nisam Antara, Sawang, Syamtalira Bayu, Samudera, Tanah Pasir, Syamtalira Aron, Baktiya Barat, dan Lapang,"p Siswanto.
Di Kota Lhokseumawe, lanjut dia, kawasan yang rawan banjir adalah Kecamatan Muara Satu, Blang Mangat, Muara Dua, dan Banda Sakti.
Terakhir untuk Kabupaten Bireuen meliputi Kecamatan Peusangan, Kota Juang, Jeumpa, Peusangan Siblah Krueng, Peusangan Selatan, serta Kecamatan Juli.
"Seterusnya, Kecamatan Peudada, Peulimbang, Jeunieb, Simpang Mamplam, Pandrah, Kuala, Jangka, Makmur, Gandapura, dan Kuta Blang," rincinya.
"Rincian daerah berpotensi banjir dengan status waspada hingga ke level kecamatan di masing-masing kabupaten/kota, selengkapnya dapat dilihat di signature.bmkg.go.id," ujar Siswanto.
Lanjutnya, bagi masyarakat yang wilayahnya berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat, maka diimbau untuk dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan respons kesiap-siagaan.
Langkah antisipasi yang harus dilakukan oleh masyarakat di daerah rawan banjir antara lain dengan cara:
1. Menyiagakan tim siaga bencana untuk memantau kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur desa, dan mempersiapan evakuasi.
2. Menyimpan barang penting ke tempat aman.
3. Membatasi aktivitas di luar rumah.
4. Jika berada di luar rumah hindari pohon besar, baliho, dan saluran air/gorong-gorong.
5. Menyiapkan tas siaga (makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga, dll).
6. Tetap melakukan dan menerapkan Protokol Kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).[*/Red]