LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) adalah perguruan tinggi dengan peminat terbanyak sekaligus terbaik di Sumatera. Dimana dapat dilihat dari keberhasilan USK sendiri yang masuk peringkat 17 besar. Data ini dirilis oleh lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia yakni Webometric.
"Namun, sangat disayangkan hal ini juga semakin membuat maraknya aksi kriminallisasi yang terjadi di lingkungan kampus termasyhur di Aceh ini," demikian diungkapkan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Gufron Ginting kepada redaksi melalui pesan whatsapp, Kamis (08/04/2021).
Menurut penjelasannya, pada Rabu malam (07/04/2021), di lingkungan kampus USK, tepatnya di Jalan Inong Bale telah terjadi pencopetan terhadap dua orang mahasiswi USK yang berinisial MH (19) yang berasal dari Labuhan Haji dan SN (19) Aceh Selatan, yang merupakan angkatan 2020. Kejadian terjadi selepas salat Isya sekira pukul 20.30 WIB.
Kronologis kejadian ketika kedua korban hendak keluar mencari makan malam setelah di telpon oleh orang tua. Setelah keluar dari gerbang asrama Bidik Misi USK, SN dan MH pergi keluar bersama. SN meletakkan handphone di jok depan motor sekaligus membonceng MH.
Namun, sewaktu sampai di Jalan Inong Balee tepatnya di depan Komplek Jurusan Sendratasik ada dua orang laki-laki yang menyusul mereka dengan motor dan berhasil mengambil handphone yang berada di jok depan.
SN yang merasa keberatan akan hal itu langsung mengejar kedua pelaku. Hingga terjadilah aksi kejar-kejaran antara korban dan pelaku. Hingga sampai di lingkungan fakultas ekonomi, sebelah kantor pos Darussalam, korban tidak dapat mengontrol kendaraan dan menyebabkan kedua korban terjatuh lalu tidak sadarkan diri. Selang tidak beberapa lama kedua korban ditemukan oleh warga yang melintas dan segara dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA).
Setelah dibawa ke RSUZA korban langsung ditangani dan mendapat beberapa jahitan di bagian kepala serta tangan kanan MH dinyatakan patah. Sedangkan SN terluka di bagian pelipis mata dan kaki. Untuk saat ini kondisi korban masih belum pulih kembali. Beberapa hari sebelum terjadinya pencopetan ini juga telah terjadi kehilangan sebuah sepeda motor beat dengan warna biru putih plat 6149 TN di Jalan Inong Balee lorong durian.
Maraknya kasus kriminalisasi ini dapat dikerenakan beberapa hal seperti kurangnya penerangan jalan di sekitaran kampus dan rendahnya tingkat kewaspadaan. Oleh karena itu kita harus tetap menjaga keselamatan kita dimanapun dan kapanpun.
"Semoga setelah adanya berbagai kejadian ini pihak terkait, baik itu pihak kampus USK bisa memberikan penerangan jalan di sekitaran lingkungan kampus. Dan semoga kepada Kapolsek, Kapolres dan Kapolda bisa membantu dalam meminimalisir kejadian dan tindak kriminal yang terjadi dan melakukan patrol malam hari," harapnya.
"Seperti yang kita ketahui bersama sebentar lagi juga akan diadakan seleksi SBMPTN dan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi yang mana mahasiswa juga banyak bukan berasal dari lingkungan Banda Aceh sehingga memiliki peluang kasus seperti diatas juga lebih besar," pungkas Gufron Ginting.[*/Red]