Kegiatan tersebut berlansung di Aula kampus STKIP Muhammadiyah Abdya, Kamis (01/04/2021).
Ketua STKIP Muhammadiyah, dalam sambutannya sangat mengapresiasi kedatangan Wakil Ketua DPRA sebagai narasumber di acara tersebut. Kehadirannya salah satu bentuk kehormatan bagi civitas akademik.
"Kami sekarang sedang mengusahakan bagaimana mahasiswa STKIP Muhammadiyah Abdya mendapatkan pendukung pembelajaran yang bersifat teknologi terutama perpustakaan yang berbentuk digital," katanya.
Sementara itu Wakil ketua DPRA Safaruddin, S.sos., M.S.P, dalam kuliah umum itu, menyampaikan, Aceh merupakam daerah yang istimewa. Dalam hal pendidikan harus dimanfaatkan meskipun penerapannya masih banyak tantangan dan rintangan, dengan adanya UUPA menempatkan perhatian untuk pendidikan kususnya bagi masyarakat Aceh.
Pembangunan sektor pendidikan tingkat perguruan tinggi di Aceh secara umum mengalami kemajuan yang sangat nyata, khususnya perbaikan akses pendidikan tinggi dan peningkatan
kualitas pelayanan.
"Dari segala upaya yang kami lakukan masih ada tanggungjawab dan tantangan harus di benahi. Salah satunya masih ada masyarakat belum mampu dan tidak mau melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi serta pengangguran, ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, dari sekian banyak perguruan tinggi di Aceh masih banyak perguruan tinggi yang belum terakreditasi dampak dari penggunaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah terhadap perguruan tinggi menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Kuliah umum tersebut ikut dihadiri oleh Ir. Mismahruddin Mahdi Ketua BPH PTM Abdya, H. Ridwan Adami, MM, H. Samsidik Ibrahim, SE Civitas Akademik STKIP dan ratusan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Abdya.[Wahyu]