LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pemimpin Darud Donya Cut Putri mengucapkan setinggi-tinggi tahniah kepada Presiden The Malay And Islamic World Organization/Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), yaitu Tuan Yang Terutama Tun Seri Setia (Dr.) Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam, yang juga merupakan Yang di-Pertuan Negeri Malaka, atas penganugerahan Darjah Utama Pangkuan Negeri (D.U.P.N), yang membawa gelaran Dato' Seri Utama.
Penganugerahan ini berlangsung pada hari Senin, tanggal 26 April 2021 bersamaan 14 Ramadhan 1442 H. Gelaran diberikan oleh Tuan Yang Terutama Tun Dato' Seri Utama (Dr.) Haji Abdul Rahman bin Haji Abbas yaitu Yang di-Pertua Negeri Pulau Pinang.
"Darud Donya Aceh mengucapkan setinggi-tinggi Tahniah kepada Presiden DMDI, juga setinggi-tinggi terima kasih atas perhatiannya dalam pelestarian Kawasan Situs Sejarah Gampong Pande," kata Cut Putri Pemimpin Darud Donya Aceh yang merupakan Ahli Majelis Tertinggi DMDI, organisasi internasional beranggotakan 23 negara melayu dan negara Islam, yang berkantor pusat di Malaka.
Presiden DMDI dan delegasi DMDI telah beberapa kali berkunjung ke kawasan Situs Sejarah Gampong Pande. Kemudian beberapa waktu lalu DMDI menyurati Walikota Banda Aceh, sebagai tanda keprihatinan dan penolakan negara-negara Dunia Melayu Dunia Islam, atas pemusnahan kawasan situs sejarah pusat peradaban Islam di Gampong Pande Banda Aceh.
Dimana Pemerintah Kota Banda Aceh menjadikan kawasan Situs Sejarah Gampong Pande sebagai pusat pembuangan tinja najis manusia, dengan adanya pembangunan proyek IPAL yang berisi ribuan situs makam para Raja dan Ulama Kesultanan Islam Aceh Darussalam.
Sebelumnya DMDI juga telah mengeluarkan Butir Resolusi Dunia, dalam beberapa kali Konvensi Internasional DMDI yang dihadiri oleh 23 negara dunia. Resolusi Dunia tersebut diantaranya adalah “DMDI meminta dengan hormat kepada Pemerintah Aceh untuk menyelamatkan situs sejarah makam para Raja dan Ulama di Gampong Pande dari proyek-proyek pembangunan, juga situs sejarah lainnya di seluruh Aceh”.
Hal ini karena situs sejarah makam para Raja dan Ulama Umara Aceh, adalah juga merupakan aset kebanggaan dari seluruh Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).
DMDI meminta Walikota Banda Aceh untuk menyelamatkan dan melestarikan semua situs sejarah Islam di Banda Aceh, termasuk situs makam para Raja dan Ulama di kawasan Situs Sejarah Islam Gampong Pande.
Kemudian dapat menempatkannya sebagai situs sejarah Islam yang terhormat, tempat bersemayam para Aulia Allah, sebagai tanda penghormatan kepada segala jasa dan pengorbanan mereka.
Karena mereka adalah para Raja dan Ulama Umara leluhur Bangsa Aceh, yang sangat berjasa membangun Aceh dan peradaban Melayu Islam di masa lalu.[*/Red]