LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Gubernur Aceh Nova Iriansyah, yang didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh, Mahdi Efendi, menerima kunjungan silaturahmi Komandan Lanal Simeulue, Letkol Laut (P) Ahmad Fahribi, di Meuligo Gubernur Aceh, Senin (15/03/2021).
Kedatangan Perwira Menengah TNI Angkatan Laut itu untuk bersilaturahmi sekaligus memperkenalkan diri sebagai Danlanal Simeulue yang baru dan telah melangsungkan serah terima jabatan (Sertijab) pada Desember 2020 lalu, menggantikan Letkol Laut (P) Dian Wahyudi.
“Saya baru 3 bulan menjabat sebagai Dan Lanal Simeulue, semoga dengan jabatan ini bisa mengatasi permasalahan di kawasan perairan di sana,” katanya.
Ia menjelaskan, di Aceh memiliki 3 Lanal, dua diantaranya merupakan Lanal tipe B yaitu yang berlokasi di Pulau Sabang dan Kota Lhokseumawe, sedangkan Lanal Simeulue masih Tipe C.
Ahmad mengungkapkan, untuk memperketat pengawasan daerah perairan pantai Barat Sumatera, rencananya akan dilakukan penambahan Pangkalan Lanal baru yang berlokasi di pesisir Barat Selatan Aceh.
“Rencananya akan ada penambahan Lanal baru antara Meulaboh atau Singkil,” ujarnya.
Maka dari itu, Ahmad Faribi, meminta dukungan serta perhatian dari Pemerintah Aceh untuk pengembangan infrastruktur Lanal, khususnya yang ada di Kabupaten Simeulue. Sehingga nantinya Lanal di Simeulue akan menjadi pusat pelatihan bagi putra dan putri Kabupaten Simeulue sebelum mengikuti seleksi Bintara TNI Angkatan Laut.
Selain itu, ia juga mengaku sangat berterimakasih kepada Pemerintah Aceh khususnya Gubernur Aceh. Lantaran telah memberikan harapan baru khususnya transportasi laut KMP Aceh Hebat 1 bagi masyarakat Kabupaten Simeulue.
Menurut Ahmad, dengan adanya KMP Aceh Hebat 1 sangat mempermudah masyarakat setempat dalam melakukan berbagai aktifitas ekonomi dan kegiatan lainya. Karena akses transportasi kini makin mudah, aman dan nyaman.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah secara terbuka menyambut baik atas rencana pembukaan Pangkalan Lanal baru di Aceh. Sebab, Aceh merupakan Provinsi yang memiliki garis pantai yang panjang, sehingga butuh pengawasan ekstra. Terutama untuk menghalang kemungkinan penyelundupan sepanjang jalur tikus, terutama kejahatan terkait narkoba.
“Saya memahami, masih ada kekurangan dalam infrastruktur transportasi dari dan ke Simeulue, mudah mudahan dengan Aceh Hebat 1 akan memberikan dampak yang lebih baik untuk Simeulue khususnya dalam peningkatan dan pemberdayaan ekonomi,” ujar Nova.[*/Red]