LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Dekan Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Ar Raniry Banda Aceh pada Rabu tanggal 10 Maret 2021, sudah menyetujui dan mengesahkan hasil keputusan rapat. Namun selang beberapa hari, tanggal 18 Maret 2021, beliau ayahanda kita bersama memberikan keputusan yang berbeda sehingga tidak konsisten dengan apa yang telah beliau ucapkan dalam rapat.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan dekan? Apa yang membuat dekan goyah akan keputusan yang beliau putuskan di dalam kertas putih. Sepertinya ada bisikan angin surga kepada dekan sehingga membuat beliau mengubah keputusan," kata Ikhsan, Dema FAH UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui pesan whatsapp, Jum'at (19/03/2021).
Dalam hal ini, lanjut dia, kita sama-sama mengetahui dekan dan ketua-ketua lembaga di Fakultas Adab sudah menyetujui hasil rapat dan memberikan stempel terbaik dari masing-masing lembaga.
"Jika memang ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan angin surga, mari kita duduk rapim dengan seluruh ketua lembaga. Kalau perlu hadirkan setiap perwakilan prodi agar ada yang menengahi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tukasnya.
Namun, lanjut dia, jika nanti di fakultas tidak ada titik temu, kami siap melangkah ke tempat yang tinggi yaitu rektorat untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Disini kami meminta kepada pimpinan fakultas terkhusus dekan dan wakil dekan tiga Fakultas Adab jangan plin plan dalam memberikan keputusan. Kemarin A esoknya B, ini terkesan mengadu domba kami sesama mahasiswa. Seharusnya dekan itu menjadi suri teladan bagi anak-anaknya dalam hal kepemimpinan," runutnya.
Ungkapnya, Eisenhower berbicara tentang motivasi positif "anda tidak bisa memimpin rakyat dengan memukuli kepala mereka," itu namanya penyerangan, bukan kepemimpinan.
Masih beber Ikhsan, setelah semua kejadian yang terjadi kami sadar, bahwasannya dekan tidak mengikuti sebagaimana aturan yang telah ditetapkan dalam peraturan organisasi mahasiswa (pom).
"Jika dekan tidak terima dengan kritikan yang kami sampaikan mari kita selesaikan secara baik-baik, pimpinan bukan dewa yang selalu benar. Untuk itu saya 'Ikhsan' menegaskan kepada pimpinan fakultas untuk tidak plin-plan, mengingat posisi dekan adalah orang nomor satu di fakultas. Dekan yang sekarang tidak lagi berjalan semestinya, sepertinya dekan banyak tekanan dari pihak ketiga yang berujung kepada putusan yang halu, dan menguntungkan sebelah pihak," pungkasnya tegas.[*/Red]