Azhar (41) korban perampokan dum truck disertai kekerasan di Aceh Tamiang
LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Perampokan dum truck disertai kekerasan yang terjadi di Aceh Tamiang, pada Kamis (18/02/2021) dini hari lalu, ternyata diotaki oleh residivis.
Hal ini diungkapkan Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta Irawan, SIK, berdasarkan pemeriksaan terhadap IP (41), salah satu pelaku yang telah diringkus, Kamis (04/03/2021).
"Sejauh ini tidak ada catatan kriminal, tapi otak pelaku memang residivis. Sudah pernah melakukan perampokan dengan modus serupa," kata Ari didampingi Kasat Reskrim AKP Agus Riwayanto.
"Pelakunya empat orang, satu di antaranya sudah berhasil ditangkap," ungkap Ari.
Lanjutnya lagi, IP merupakan satu-satunya pelaku yang berdomisili di Aceh Tamiang, selebihnya merupakan warga Sumatera Utara (Sumut)
Ari juga menerangkan, dari pemeriksaan sementara, diketahui IP merupakan pekerja kebun yang sebelumnya tidak pernah berurusan dengan hukum.
“Sejauh ini IP tidak memiliki catatan kriminal, tapi otak pelaku memang residivis. Sudah pernah melakukan perampokan dengan modus serupa," kata Ari yang didampingi Kasat Reskrim AKP Agus Riwayanto.
Otak pelaku kejahatan ini sendiri, diketahui masih memiliki hubungan saudara dengan IP.
Ari menambahkan, dalam komplotan ini, IP bertugas sebagai pemberi informasi tentang target kejahatan dan lokasi eksekusi perampokan serta pembuangan korban.
"Selain berperan sebagai penunjuk, IP juga berada di lokasi ketika korban disekap," jelas Ari.
Dalam penangkapan ini, petugas menjadikan ponsel IP dan sebuah alat yang digunakan menyekap korban sebagai barang bukti.
“Truk korban masih dalam pencarian, tim masih terus bergerak,” ujarnya.
Perampokan ini dilakukan pelaku terhadap Azhar (41) warga Dusun Rahmat, Desa Sungai Lung, Kecamatan Langsa Timur.
Pelaku yang berjumlah sebanyak empat orang merampas dum truck bermuatan material batu koral di kasawan sunyi di Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda.
Dalam aksi ini, kawanan pelaku sempat menganiaya dan mengikat tangan serta menutup mata korban dengan lakban.
Kekejaman pelaku tak sampai di situ. Diduga, sepanjang perjalanan kawanan ini menganiaya korban.
Puncak kesadisan pelaku terjadi, ketika korban diturunkan di areal perkebunan Opak sekaligus melarikan truk korban.
"Korban diturunkan di tengah jalan dalam kondisi terluka," tutup Ari.[*/Red]