Jembatan yang bersumber dana dari swadaya masyarakat tersebut dibangun karena salah satu akses terdekat untuk mencapai tempat pertanian di daerah tersebut. Jembatan yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian di daerah tersebut kondisinya sangat buruk dan terkesan tidak ada perhatian dari pemerintah setempat.
"Jembatan darurat sepanjang 45 meter ini merupakan satu-satunya sarana penghubung Gampong Peunaron Lama ke Buket Tiga, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur. Kami buat ini dari dana patungan masyarakat," ungkap Agus, salah seorang warga kepada LintasAtjeh.com.
"Karena kondisi jembatan yang terbuat dari bambu dan setiap 6 bulan sekali harus diperbaiki, kami masyarakat disini diberi saran pak Babinsa untuk patungan membuat jembatan dari kayu," jelasnya.
Sementara itu, Serma Pramono, Babinsa Koramil 01/Serbajadi saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com membenarkan atas saran ataupun usulan untuk membangun jembatan tersebut.
"Sudah kewajiban kami untuk membantu masyarakat, jika jembatan tersebut kondisinya baik dapat mempermudah masyarakat mengangkut hasil pertaniannya," kata Pramono.
"Alhamdulillah, hari ini kita dapat bersama mengerjakan pembuatan jembatan ini walaupun dengan menggunakan bahan lokal dan alat seadanya," ungkapnya.
Geuchik Buket Tiga, Adman Sugandi menyampaikan, pembangunan jembatan ini, terlaksana berkat adanya kesadaran dan swadaya masyarakat sekitar dan dibantu oleh Koramil 01/Sbj.
“Mewakili warga kami sangat berterima kasih kepada TNI yang telah hadir dan membantu kegiatan pembangunan jembatan antar desa ini. Semoga apa yang kita lakukan bersama ini dapat bermanfaat bagi warga sekitar dan dapat mempermudah aktivitas masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari,” pungkasnya.
Semangat warga dalam mengerjakan pembuatan jembatan tersebut kian bertambah saat Komandan Koramil 01/Serbajadi, Kapten Chb Rofingi Akhir Saputro tiba di lokasi untuk membantu masyarakat.
"Kegiatan ini sebagai salah satu upaya pembinaan teritorial (Binter) di wilayah binaan. Semoga jembatan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah ini," tegas Kapten Rofingi. [Sm]
