LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Memimpin daerah yang luas dengan suku bahasa dan latar belakang masyarakat yang beragam seperti Aceh Selatan bukanlah perkara yang mudah. Namun jika semua itu dapat dikelola dengan arif dan bijaksana maka diyakini akan membuahkan hasil kinerja yang terukur dan nyata.
"Kami mengingatkan agar Tgk Amran sebagai Bupati Aceh Selatan agar senantiasa menjaga amanah dan bijaksana dalam memimpin. Apalagi, kepemimpinannya hanya tinggal setengah jalan lagi untuk amanah periodesasi 2018-2023. Tentunya terobosan demi terobosan akan menjadi sesuatu hal yang dirindukan guna perubahan Aceh Selatan," ungkap juru bicara Kaukus Peduli Aceh (KPA), Refan Kumbara kepada media, Rabu (17/02/2021).
Dia menjelaskan, sikap amanah yang dimaksud bermakna dapat dipercaya baik secara kata-kata maupun tindakannya.
"Ketika seorang pemimpin amanah maka dia akan senantiasa komit dan tidak mudah goyah walaupun berbagai dinamika terjadi. Apalagi pasang surut perpolitikan di Aceh Selatan merupakan suatu hal yang lumrah terjadi," jelasnya.
Refan menyebutkan, pemimpin yang amanah tentunya akan mendapat kepercayaan dan dukungan dari multipihak wabil khusus masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya.
"Insya Allah jika kepemimpinan yang amanah terwujud di Aceh Selatan maka stabilitas politik akan senantiasa terjaga, dan optimalisasi pembangunan akan dapat diwujudkan," kata Refan.
Selanjutnya, kata Refan, bagaimana Tgk Amran mampu mengedepankan sikap yang bijaksana baik secara ucapan maupun tindakan, sehingga dalam mengambil sebuah kebijakan tentunya akan dilakukan dengan penuh pertimbangan.
"Kata bijaksana ini terlihat simpel untuk dilafadzkan, namun tak mudah untuk mewujudkannya dalam tindakan nyata. Apalagi jika dihadapkan dengan suatu persoalan yang rumit dengan pertimbangan multi dimensi. Disini setiap masukan hendaknya menjadi pertimbangan, angin luar hingga angin segar akan kerap menyelimuti, namun sikap amanah dan komitmen seorang pemimpin akan menjadi penentu bijak atau tidaknya suatu keputusan/kebijakan," papar Refan.
Secara kata-kata misalkan, Bupati Aceh Selatan sering mengatakan terbuka dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Aceh Selatan.
"Namun, secara tindakan apakah hal itu benar-benar dapat diwujudkan. Mudah-mudahan seiring waktu sikap tulus yang selama ini dinampakkan seriring jalan akan menunjukkan komitmen seorang pemimpin untuk mewujudkan itu," tambahnya.
Masih kata Refan, selama ini kita juga sering mendengar bahwa Bupati Aceh Selatan sangatlah terbuka dengan kritikan. Namun disadari ataupun tidak setiap kritikan kerap dibalas dengan bullian oleh rekan-rekan yang katanya mendukung kepemimpinan Aceh Selatan Hebat.
"Padahal, terkadang kritikan yang muncul adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian akan kondisi daerah, bahkan semestinya dijadikan energi baru yang menjadi katalisator mempercepat perubahan dan perbaikan di negeri pala," tambah Refan.
Patut kita akui, kata Refan Kumbara, perjalanan Kepemimpinan Aceh Selatan Hebat masihlah belum optimal. Dan masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga kritikan yang rasanya pahit sekalipun hendaknya menjadi pemicu semangat bagi pemerintah untuk terus berbenah.
"Jika hal-hal seperti ini masih membudaya di sekeliling kepemimpinan kita khawatir masyarakat justru menilai apa yang disampaikan Bupati berbeda dengan fakta yang terjadi. Belum lagi ingatan masyarakat tentang kepemimpinan yang anti kritik akan kembali merwanai. Sebagai pemimpin yang bijaksana Tgk Amran harus mengingatkan hal ini agar perbaikan-perbaikan senantiasa terjadi," lanjutnya.
KPA meyakini kepemimpinan yang amanah dan komitmen disertai dengan kebijaksanaan akan mampu menjadikan persoalan besar menjadi ringan, memadamkan persoalan kecil hingga tak melebar.
"Insya Allah jika hal tersebut senantiasa dijaga oleh Bupati Aceh Selatan, maka sisa waktu 2 tahun lebih ini akan lebih bermakna untuk pembangunan Aceh Selatan Hebat. Sebagai rakyat kita berharap Tgk Amran mampu membawa perubahan Aceh Selatan ke arah yang lebih baik secara nyata bukan secara rekayasa, mudah-mudahan," tutupnya.[*/Red]