LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2022 pada hari kedua, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn, menghadiri sekaligus membuka kegiatan tersebut di Kecamatan Rantau, Selasa (16/02/2021).
Dalam sambutannya pada acara musrenbang yang berlangsung di Aula Kantor Camat Rantau, Bupati Mursil pertama kalinya membahas persoalan angka kemiskinan di Aceh Tamiang.
Menurut informasi yang disampaikan Mursil, angka kemiskinan di Bumi Muda Sedia berada diangka 13,08 persen, berada di bawah angka Aceh yaitu 14,5 persen. Fakta ini, menjadi harapan Bupati Mursil agar semua pihak mampu bekerja keras untuk mengentaskan kemiskinan.
"Banyak sekali program-program pengentasan kemiskinan tidak tercapai di tahun 2020 kemarin, pembangunan infrastruktur juga terhenti. Hambatan-hambatan ini ini terjadi karena pemerintah pusat sampai kepada pemerintah daerah harus mengalami refocusing anggaran yang digunakan untuk penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Bupati Mursil mengakui, karena hambatan-hambatan tersebut membuat Ia sangat prihatin kepada masyarakat. Karena, setiap Ia melakukan kunjungan ke kampung-kampung dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, sebahagian besar keluhan yang disampaikan ialah persoalan infrastruktur. Namun begitu, bupati bertekad akan menyelesaikan satu persatu janjinya agar dapat berjalan dengan lancar dan berharap agar masyarakat dapat mengerti dan bersabar.
"Tidak semua yang kita rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Mari kita berdo’a kepada Allah, mohon pertolongan kepada-Nya untuk merealisasikan satu-persatu program kita dan agar kita semua terbebas dari lingkaran Covid-19 ini, sehingga perputaran perekonomian di Aceh Tamiang dan bahkan di Indonesia kembali seperti sedia kala dan dapat menurunkan angka kemiskinan," harapnya penuh optimis.
Selain membahas persoalan infrastruktur, Bupati Mursil juga mempersuasi masyarakat untuk percaya bahwa vaksinasi Covid-19 tahap pertama diperuntukkan bagi SDM Kesehatan tidak berbahaya. Ia meminta kepada masyarakat, untuk tidak cepat percaya dengan berita hoax yang mengatakan vaksin synovac tersebut berbahaya.
"50 persen SDM Kesehatan di Aceh Tamiang telah divaksinasi. Masyarakat jangan takut, negara-negara lainnya masyarakatnya juga sudah divaksin. Perkembangan berita juga tidak satupun meriwayatkan vaksin tersebut berefek dan berbahaya seperti berita hoax yang beredar," ungkapnya lagi.
Sebelumnya, jalannya acara diawali dengan laporan pelaksanaan kegiatan dari Plt Camat Rantau, Iman Suhery, S.STP, MSP.
Kepada Bupati Mursil, Iman Suhery menyampaikan dalam rencana pembangunan untuk tahun 2022, sebagai Camat, dirinya sudah melaksanakan rapat di tingkat kampung bersama 16 (enam belas) datok penghulu setiap kampung.
Kemudian, Iman Suhery menambahkan, masing-masing kampung dalam rapat tersebut telah mengusulkan 6 (enam) sampai 7 (tujuh) program pembangunan.
Selain dari pada itu, Iman juga menyinggung persoalan Anggaran Dana Desa (ADD) pada pemerintahan kampung. Dikatakannya, tahun ini dan yang akan datang ADD tidak lagi bisa digunakan untuk kegiatan fisik, kecuali untuk rehab rumah dhuafa. Fokus saat ini, terangnya pada peningkatan layanan kesehatan seperti stunting.
Masih dalam laporan kegiatan, Kepala Bappeda Aceh Tamiang Drs.Rianto Waris menerangkan bahwa persoalan angka kemiskinan dan angka pengangguran di Bumi Sedia sedikit mengalami penurunan. Sejalan dengan apa yang disampaikan bupati, dikatakan olehnya bahwa tahun 2020 lalu, terhambatnya berbagai aktivitas pembangunan dibidang infrastruktur karena adanya pemangkasan anggaran yang digunakan untuk bidang kesehatan dan stunting.
"Namun, jangan karena hal tersebut menjadikan kita tidak semangat dalam bekerja. Saya meminta kepada camat agar dapat bekerja terpadu dan tersistem sesuai dengan arahan Bupati Aceh Tamiang," tuturnya.[*/Red]