Kapal yang melayani pengangkutan barang dan penumpang ini pertama kali tiba di Aceh pada 19 Desember 2020 lalu, usai dibangun dan lulus uji laik layar di Perairan Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Sebelum melakukan pelepasan, Gubernur Nova memasuki kapal dengan menelusuri sejumlah bagian kapal. Mulai dari kabin penumpang hingga anjungan tempat nakhoda mengontrol navigasi dan kemudi.
Gubernur juga menyapa sejumlah penumpang kapal yang telah siap untuk mengikuti pelayaran perdana itu. Mereka adalah sejumlah wisatawan luar Aceh serta warga lokal yang hendak pergi maupun pulang ke Sabang.
“Selamat ya Bu, cuacanya bagus, mudah-mudahan lancar,” ujar Gubernur saat menyapa seorang penumpang yang mengaku datang dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Para penumpang tampak terlihat antusias melayani sapaan orang nomor satu di Aceh itu serta mengaku sangat puas dan gembira menaiki kapal yang representatif tersebut.
Gubernur juga memasuki anjungan kapal dan berbicara dengan Kapten Kapal, Rubai. Gubernur bertanya tentang kesan kapten itu mengemudi KMP Aceh Hebat 2 serta tentang peralatan navigasi kapal. Menjawab Gubernur, Kapten Rubai mengaku bahwa instrumen kapal sudah sangat standar dan relatif modern.
Sementara itu, kepada awak media, usai meninjau interior kapal, Gubernur Nova menyebutkan, keberadaan KMP Aceh Hebat 2 diharapkan akan memperlancar mobilitas penumpang dan barang dari dan ke Sabang. Kapal tersebut juga diharapkan dapat menunjang kemajuan pariwisata Sabang.
“Kita harapkan pelayarannya lancar dan benar-benar dirasakan manfaatnya terutama untuk konektivitas ekonomi termasuk wisatawan,” ujar Gubernur Nova yang didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi, serta Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh Junaidi.
Dalam pelayaran perdana itu, KMP Aceh Hebat 2 mengangkut 280 penumpang, 80 unit sepeda motor, 27 unit mobil roda empat, serta 1 unit roda enam.
Selain itu KMP Aceh Hebat 2 juga diawaki oleh 15 orang Anak Buah Kapal (ABK) di mana 14 orang diantaranya merupakan putera daerah dan satu orang dari luar Aceh.[*/Red]