Ketika saya mencintai Nabi dan syariatnya saya selalu bershalawat serta mengikuti kewajiban saya terhadap agama. Dan ketika saya mendengar shalawat Nabi, hati dan pikiran saya selalu tenang, dan sejuk. Ketika ingin membayangkan akan perbuatan Nabi yang memiliki perilaku baik terhadap semua kalangan dan memperlakukan semua yang membencinya menjadi luluh terhadap akhlak mulia Rasulullah, saya takjub.
Saya berharap ingin berjumpa dengan Rasulullah langsung ataupun di dalam mimpi, tapi itu hanya hayalan saya yang ingin berjumpa langsung dengan Baginda Rsulullah SAW. Banyak lagi orang-orang sholeh dan sholeha yang lebih pantas berjumpa dengan Rasul dibandingkan dengan saya yang penuh akan kekurangan.
Kegembiraan seseorang yang menunggu hari kelahiran idolanya itu ibarat dengan seseorang yang tergesa-gesa dan tidak sabar akan hari tersebut. Kegembiraan tersebut tidak dapat dibayangkan dan tidak dapat diucapkan dengan kata-kata. Kegembiraan itu spontan seperti seseorang mendapatkan hadiah yang diinginkannya sejak lama dan baru terwujud.
Penulis: Muhammad Indra Aji (Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Malikussaleh)