-->

Kebobrokan Moral Kaum Millenial di Era Digital

23 Januari, 2021, 23.01 WIB Last Updated 2021-01-23T16:01:33Z

SEIRING kemajuan dan perkembangan teknologi dizaman sekarang  sangat memberi manfaat yang besar bagi umat manusia.  Era digital memberi kemudahan pada manusia untuk berkomunikasi , transaksi  dan mendapat informasi yang  lebih mudah dan cepat.


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyisakan beberapa persoalan yang perlu perhatian. Tidak dipungkiri masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahun dan teknologi untuk menjadi alternatif penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari (Iptek sebagai produk budaya), namun pada kondisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi canggih tersebut kurang mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia.


Kemerosotan moral atau yang sering kita dengar dengan istilah ‘dekadensi moral’ sekarang ini tidak hanya melanda kalangan dewasa, melainkan juga telah menimpa kalangan pelajar yang menjadi generasi penerus bangsa. Orang tua, guru, dan beberapa pihak yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, agama dan sosial banyak mengeluhkan terhadap perilaku sebagian pelajar yang berperilaku di luar batas kesopanan dan kesusilaan, misalnya: pelecehan, tawuran, begal ,ucapan kata kasar/tidak sopan kepada lawan bicaranya, narkoba dan banyak lagi yang lainnya.


Diantara dampak negatif dari kemajuan teknologi dizaman sekarang ialah nilai-nilai spiritualitas agama menjadi momok dalam kehidupan, agama hanya untuk akhirat, sementara urusan dunia tidak berkaitan dengan agama. Sebagian masyarakat menjauh dari nilai-nilai agama, kebanyakan kaum remaja teralihkan fokusnya untuk browsing didunia maya dan meninggalkan kegiatan-kegiatan positif yang biasanya mereka lakukan.


Kemajuan teknologi diz zaman sekarang jika dilihat secara kasat mata pada perkembangan kaum remaja saat ini terlihat lebih mendatangkan mudharat dari pada kemaslahatan dengan kemajuan teknologi tersebut. Kaum remaja lebih mudah untuk melakukan perbuatan maksiat dengan kemajuan era digital sekarang ini. 


Menurut Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf (2000:23) berpendapat bahwa saat ini masyarakat tengah mengalami krisis moral dan kejiwaan sebagai akibat dari gelombang krisis materialisme. Tradisi hidup materialistik tidak menjadikan moralitas sebagai anutan, akan tetapi kekayaan yang dijadikan ukuran kemuliaan dan kehormatan.


Kemudian seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diagung-agungkan justru tidak disertai dengan perkembangan nilai atau moralitas yang baik, malah justru sebaliknya. Menurut Zamroni (2000:90-91), untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman ini dibutuhkan pendidikan yang berwawasan global, pendidikan yang memiliki nilai lentur terhadap perkembangan zaman namun muatan nilai-nilai moral keagamaan tetap terpatri di dalamnya.


Ada beberapa penyebab rusaknya moral generasi muda diantaranya:


Kurangnya pengawasan orang tua


Pengawasan orang tua adalah faktor utama dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas.tapi apa jadinya jikalau pengawasan orang tua terhadap anaknya kurang? Mungkin yang terjadi adalah akan terjadinya penyimpangan terhadap anaknya yang akan mengakibatkan bebasnya pergaulan sehingga dapat merusak akhlak anaknya. Apabila seorang anak memiliki akhlak kurang baik. Apakah dia akan menjadi seorang generasi yang berkualitas? Menurutku tidak atau lebih tepatnya hanya akan menjadi sampah masyarakat.


Pengaruh media


Dalam hal ini, media yang di maksud ialah media sosial. Di zaman sekarang teknologi terus berkembang dengan cepat, begitu juga media sosial. Tidak sedikit atau bahkan hampir semua anak-anak Indonesia pasti telah mengenal media sosial yang contoh nya WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain.


Sekarang ini banyak berita mengenai penyimpangan remaja terhadap media sosial yang mengakibatkan rusaknya nilai moral serta ilmu agama pada remaja. Jadi perlu ada pengawasan orang tua terhadap anaknya dalam menggunakan media sosial agar tidak terjadi penyimpangan atau lebih tepatnya penyalahgunaan teknologi.


Islam sebagai solusi


Islam mengatur segala aspek kehidupan tidak hanya dalam peribadatan namun islam menghadirkan solusi terhadap segala problematika yang terjadi saat ini. Semua sudah diatur di dalam islam baik itu ekonomi, sosial pemerintahan dan lain sebagainya. Kita yang mengaku muslim sudah seharusnya terikat dan menerapkan nilai-nilai dari ajaran islam itu secara kaffah (menyeluruh). Adapun solusi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.


Penanaman nilai agama


Bagaimanapun adanya perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat tetapi penanaman nilai agama adalah hal yang wajib dilakukan untuk anak. Karena dalam penanaman nilai agama terdapat nilai moral dan etik yang akan membawa si anak untuk melakukan hal-hal baik yang tidak melanggar norma.


Dan orang tua memiliki tanggungjawab yang besar terhadap tumbuh kembang anak sehingga si anak menjadi anak yang berilmu dan beriman.


Dalam hadist  Nabi Muhammad SAW  yang diriwayatkan Bukhari Muslim: 'setiap kamu adalah penanggungjawab yang akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang telah di percayakan kepadanya. Dan seorang ayah bertanggungjawab atas kehidupan keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Dan seorang ibu pun bertanggungjawab atas harta dan anak suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya'.


Menjadikan islam sebagai pendidikan dasar anak


Pendidikan islam merupakan tameng terbaik di modernisasi dan globalisasi. Dengan memilih pendidikan islam untuk anak akan mengajarkan akhlak yang baik untuk anak, mengajarkan batasan-batasan dalam islam, dan mengajarkan banyak hal tentang islam. Sehingga si anak tidak akan terpengaruh dengan dunia luar yang bisa membuat dia melanggar norma. Contohnya memasukkan anak ke pesantren, agar pengawasan dan materi yang diajarkan lebih baik dan sistematis.


Pemberian nasihat yang baik


Setiap hati memiliki kunci, tetapi apabila hati tersiram nasehat yang baik maka pelan-pelan akan terbuka kunci tersebut. Hati yang tersirami kata nasehat akan merasakan nikmatnya kedamaian dan ketenangan.


Negara juga tidak boleh berlepas tangan dengan peristiwa yang dialami remaja masa kini. Negara punya peran yang sangat penting dan strategis dengan memberikan sanksi yang tegas pada pelaku maksiat. Negara juga punya kekuasaan untuk memblokir akun atau media yang bisa memicu kemerosotan moral remaja seperti tayangan-tayangan yang tidak mendidik.


Penulis: Ahman Berutu (Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Malikussaleh)

Komentar

Tampilkan

Terkini