LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat. Demi mensukseskan kebijakan dari pemerintah pusat tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menggelar rapat koordinasi (Rakor) Jum’at (29/01/2021).
Rakor yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Aceh Tamiang itu membahas tentang persiapan pelaksanaan vaksin Covid-19 di kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia.Rapat dibuka dan dipandu oleh Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Tamiang Drs. Abdullah.
Dalam arahannya, Plt. Sekda Aceh Tamiang Drs. Abdullah menyampaikan, rapat koordinasi ini membahas tentang persiapan yang harus dilakukan guna mensukseskan program upaya pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi termasuk dukungan anggaran dari semua pihak yang terlibat.
"Sesuai rencana, vaksinasi tahap awal diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes), dan vaksinasi secara simbolis akan dilakukan pertama kalinya kepada Bupati, Forkopimda, dan Kepala Dinas Kesehatan," ujar Abdullah.
Saat rapat, Plt Sekda juga menyampaikan bahwa dirinya ingin mengetahui kesiapan dari pihak Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan vaksinasi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang Ibnu Aziz, SKM, menjelaskan bahwa kesiapan terhadap pelaksanaan vaksinasi sudah diangka 70 sampai 80 persen.
"Sebanyak 96 tenaga kesehatan sudah dilatih langsung di provinsi. Sebagai informasi, vaksin akan tiba di Kabupaten Aceh Tamiang pada tanggal 15 Februari 2021. Oleh karena itu, segala persiapan seperti pengamanan dari unsur TNI dan Polri dan petugas sudah kita siapkan. Batasan umur yang akan divaksin dari 18 s.d 59 tahun," terang Ibnu Azis.
Selanjutnya, Dr. Catur Hariyati, selaku Staf Ahli, menyampaikan sarat agar rapat koordinasi tersebut sama-sama berfokus untuk mencari solusi terkait pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang dinilai oleh masyarakat bahwa vaksin-19 sangat berbahaya.
Membenarkan saran yang disampaikan Dr. Catur Hariyati, Zulfiqar, SP yang saat ini ditugaskan menjabat sebagai Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, turut mengungkapkan, masyarakat tidak sepenuhnya percaya dan menganggap vaksin Covid-19 berbahaya sehingga menyebabkan mereka takut untuk divaksin.
Rakor yang berlangsung selama 2 jam tersebut, melahirkan sebuah solusi dan kesepakatan bersama dengan semua pihak, yakni untuk bisa mensukseskan vaksinasi Covid-19, perlu dilakukan pendekatan-pendekatan persuasif, namun terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat sampai ke level terbawah. Untuk mengkampanyekannya, maka perlu dibentuk kader-kader pada setiap wilayah agar informasi seputar vaksinasi Covid-19 sampai ke masyarakat. Kader-kader inilah yang nantinya menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mensukseskan program ini dengan harapan dapat mencegah dan memberikan ketahanan imun bagi masyarakat sehingga terbebas dari Covid-19.
Kemudian, Kepala Dinas Syari’at Islam Kabupaten Aceh Tamiang Syamsul Rizal, S.Ag, turut menyampaikan harapannya semoga masyarakat jangan takut dan jangan mendengar berita-berita hoax tentang vaksin sinovac.
"Fatwa MUI telah menyatakan vaksin sinovac halal dan telah teruji dari BPOM," ujar Samsul Rizal.
Sebelum rapat ditutup, Dr. Catur Hariyati menegaskan bahwa Dinas Kesehatan harus menyiapkan SOP dan strategi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mengerti dan paham akan pentingnya vaksin Covid-19.
"Tahap awal ini memang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, namun akan ada tahap kedua dan selanjutnya, sehingga seiring dengan pelaksaan tahap pertama, alangkah baiknya memberikan sosialisasi ke masyarakat sehingga pelaksanaan selanjutnya dapat berjalan lebih efektif," ujar Dr. Catur Hariyati.
Selain Sekda, hadir dalam rakor, Direktur RSUD, Inspektur Kabupaten Aceh Tamiang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Syari’at Islam, Ketua MPU, Ketua MAA, Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Kepala BPBD, Sekretaris Bappeda, Kabid Anggaran BPKD, serta Kasi DPMKPPKB.[*/Red]