LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tamiang hingga pertengahan bulan Januari Tahun 2021 menunggak senilai Rp 7.6 Miliar.
Hal itu disampaikan Dirut PDAM Tirta Tamiang saat kunjungan kerja Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRK Suprianto, ST, dan didampingi oleh Wakil Ketua Muhammad Nur, Jum'at (15/01/2021).
Pada kesempatan itu, Ismail turut memaparkan bahwa kondisi yang dialami PDAM Tirta Tamiang dengan jumlah pelanggan sebanyak 20.600 konsumen tersebut, selain tunggakan pelanggan juga mengalami kendala terutama pada jalur pipa induk, tidak ada mesin sendiri.
"Pipa kita perlu ada pergantian. Karena masih banyak pipa asbes dan besi," jelasnya.
Akibatnya sambung Ismail, banyak sekali pipa induk mengalami kebocoran sehingga sangat berpengaruh pada tekan air kepada pelanggan.
"Seminggu lalu kita kebocoran pipa induk di sebelah jembatan Alur Bemban. Hal itu kita ketahui setelah petugas melakukan pengecekan berjalan kaki dari depan kantor PDAM ke arah Tualang Cut. Ternyata kebocoran itu berada di Alur Bemban sehingga dampaknya pelanggan terganggu,” sebut Ismail.
Menurutnya Ismail, pihak PDAM Tirta Tamiang berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada konsumen.
"Pipa induk masih banyak menggunakan pipa asbes dan besi. Untuk kawasan kota, penanaman pipanya pada tahun 1980 sedangkan untuk kawasan Karang Baru pada tahun 1994, dan banyak sekali pipa yang berada ditengah jalan (aspal)," jelasnya.
Ismail menambahkan bahwa pada tahun 2021 ini, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh sudah menganggarkan khusus untuk pipa induk senilai 3.7 miliar.
"Dengan adanya bantuan pergantian khusus pipa yang akan diperuntukan pada jalur Rantau ke Kota Kualasimpang, Insya Allah kendala penyaluran air bersih di Kota Kualasimpang dapat teratasi," harapnya.
Sementara itu, terang Ismail, untuk menangani kendala tunggakan para pelanggan, pihaknya bersama pihak kepolisian sedang melakukan pengecekan dan penagihan.
"Kita akan coba melakukan pendekatan kepada pelanggan" sebutnya sembari memohon bantuan kepada legislatif untuk mendukung upaya yang akan dilakukan PDAM Tirta Tamiang.
"Ketika langkah dengan cara pendekatan tidak berhasil maka langkah selanjutnya adalah pemutusan sambungan," tegasnya.
"Saat ini kami sedang membuat aplikasi secara online untuk pembayaran PDAM. Insya allah kedepan pembayaran PDAM secara online melalui aplikasi yang sedang dibuat. Kita dengan aplikasi ini dapat mengurangi tunggakan pelanggan,” sebut Ismail mengakhiri.
Dalam kunjungan tersebut tampak hadir Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto, Wakil Ketua Muhammad Nur, Ketua Komisi I, Miswanto beserta Fitriadi, T. Rusli, Dedi Suriansyah, Siti Zahela dan Tri Astuti.[*/Red]