Kotak hitam ini ditemukan petugas tepat ketika proses evakuasi memasuki hari keempat.
Berdasarkan siaran Breaking News Kompas TV, kotak hitam ini berhasil diangkat ke permukaan laut dan diangkut petugas ke atas perahu karet.
Sejumlah petugas mengawal pengangkatan kotak hitam ini.
Tak lama berselang lama, petugas kemudian menempatkan kotak hitam tersebut ke dalam sebuah boks plastik besar dengan tutup berwarna biru.
Setelah berhasil dipindahkan ke perahu karet, kotak hitam ini kembali diangkat ke KRI Rigel 933 untuk dibawa menuju JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk ditindaklanjuti.
Sebelum ditemukan, petugas sempat menduga jika kotak hitam tertimbun material pesawat.
"Dugaan kita sepertinya demikian (tertimbun puing)," ujar Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan dikutip dari Kompas TV, Selasa (12/1/2021).
Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak ini jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB.
Saat itu, pesawat tengah membawa 60 penumpang dengan rincian 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 penumpang bayi.
Sejak evakuasi hari pertama, petugas mulai mendapatkan serpihan dan bagian tubuh korban.
Terdapat puluhan armada yang dikerahkan dengan rincian 54 kapal, 13 pesawat maupun helikopter, 20 jetski, 20 ambulans, dan 3.600 personel gabungan.
Adapun pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.[Kompas.com]