LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Banjir akibat meluapnya air sungai yang terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang semakin meluas, dari tiga kecamatan menjadi sembilan kecamatan yang ada di kabupaten setempat
Ratusan kepala keluarga dilaporkan mengungsi akibat banjir tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang Syahril, SP, Kamis (21/01/2021) menyampaikan, saat ini ketinggian banjir mulai dari 50 sentimeter hingga 1 meter.
Lanjut Syahril, penyebab banjir ini diperkirakan karena meluapnya Sungai Tamiang sejak Rabu (20/01/2021) malam kemarin hingga hari ini.
"Pengungsi terbanyak itu ada Kecamatan Sekerak. Tim BPBD dengan TNI, Polri sudah berada di lokasi untuk memastikan semua kebutuhan pengungsi," kata Syahril.
Menurut keterangan dari Syahril, pendataan korban banjir masih terus berlangsung.
Sampai saat ini, dirinya belum memegang data pasti mengenai jumlah korban banjir tersebut.
Ia menambahkan, untuk kebutuhan bahan makanan, BPBD sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Aceh Tamiang untuk menyalurkan bantuan kepada pengungsi.
"Selain itu kita sudah laporkan juga ke BPBA dan Dinas Sosial Provinsi Aceh, sehingga diharapkan bisa membantu penanganan korban banjir," terangnya lagi.
Diketahui, selain Aceh Tamiang, banjir juga merendam dua kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, yaitu Kecamatan Bireuem Bayeun dan Kecamatan Simpang Jernih. Sebanyak 40 kepala keluarga mengungsi di Kabupaten Aceh Timur.
Sebelumnya dikabarkan, akibat tingginya intensitas hujan di wilayah hulu Kabupaten Aceh Tamiang dalam beberapa hari ini telah mengakibatkan air sungai meluap sehingga menyebabkan beberapa desa yang berada di sepanjang aliran sungai mengalami banjir sejak Rabu (20/01/2021) malam, sekitar pukul 20.00 WIB dengan tinggi muka air 30 sampai 150 sentimeter. Saat ini, air masih menggenangi tiga kecamatan di wilayah tersebut.
Sampai saat ini banjir masih menggenangi pemukiman penduduk di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Bandar Pusaka yang berdampak di Desa Pengidam, Bengkelang, Babo, Serba, dan Desa Pantai Cempa.
Selanjutnya Kecamatan Tenggulun, berdampak di Desa Simpang Kiri serta Kecamatan Sekerak, berdampak di Desa Juar dan Desa Baling Karang.
Delaporkan bahwa sebanyak 760 rumah yang terendam, 1.562 jiwa mengungsi serta 3.075 jiwa terdampak bencana tersebut.[*/Red]