Hal ini disampaikan Cut Nurhayati sebagai Perempuan Inong Balee dalam rangka memperingati Milad GAM yang ke-44 di Kota Langsa, Kamis (03/12/2020).
"Janda dan anak yatim korban konflik Aceh juga butuh hidup layak sebagaimana warga masyarakat lainnya. Namun kita juga mengerti banyak persoalan lain yang belum terselesaikan terutama persoalan komitmen perjanjian damai antara GAM dan Pemerintah Indonesia," keluh Kak Cut.
"Dan bukan juga hal tersebut dijadikan sebagai alasan sehingga kami keluarga korban terlupakan, jaminan kesejahteraan janda dan yatim korban konflik juga bahagian dari perjanjian damai," tambahnya.
Di lokasi yang sama, Siti Maryam, Ketua LSM GEUSABA Kota Langsa dan juga sebagai mantan aktivis masa konflik penuh harap, semoga Pemerintah Aceh peduli dan cepat tanggap atas hal yang menimpa rakyat Aceh terutama keluarga korban konflik.
Seterusnya Siti Maryam mengajak ibu ibu dan anak yatim korban konflik untuk bersabar dan berdoa.
"Mari kita ikhlaskan semua ini, semoga menjadi kebaikan almarhum yang telah berpulang ke Rahmatullah dan menjadi ibadah bagi kita yang ditinggalkan karena kesabaran," demikian kata Siti Maryam menutup pembicaraannya.[RAH]