Straits Times merilis daftar 30 nama pemuda Asia yang dinilai menonjol dan membawa perubahan. Pertimbangan pemilihan sosok-sosok karena prestasi, pemenang penghargaan, atau ide bisnis yang brilian.
Nama-nama tersebut muncul dari latar belakang yang berbeda, baik dari kalangan pebisnis, aktivis, hingga olahragawan.
Lalu Zohri muncul dari kalangan olahragawan bersama dengan sembilan atlet lain dari Asia, semisal striker Tottenham Hotspur Son Heung Min, juara grand slam US Open 2020 Naomi Osaka, hingga atlet badminton asal India PV Sindhu.
“Beberapa nama besar yang menginspirasi dengan prestasi mereka. Yang lainnya mengabdikan diri membantu sesama yang kurang mampu,” tulis Straits Times.
“Daftar ini juga menghormati orang-orang yang mengalami awal yang sulit, yang dengan bakat dan kecerdasannya membuat kami percaya mereka berpotensi bersinar serta melambung,” ucap Straits Times menambahkan.
Nama Lalu Muhammad Zohri pertama kali muncul setelah juara dunia di Kejuaraan Dunia Junior di Finlandia pada Juli 2018 dengan catatan waktu 10,18 detik.
Prestasi tersebut membuat nama Zohri viral, karena ia ternyata berasal dari keluarga sederhana. Terlebih lagi ia memiliki rumah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan kondisi yang memprihatinkan.
Usai juara dunia, performa Zohri kian gemilang dengan meraih perak Asian Games 2018 di nomor estafet, namun gagal di nomor 100 meter putra.
Setahun berselang Lalu Zohri menjadi pelari tercepat di Asia Tenggara setelah memecahkan rekor pelari Indonesia lain, Suryo Agung. Rekor itu direbut Zohri di semifinal Kejuaraan Atletik Asia 2019 dengan catatan waktu 10,13 detik.
Pencapaian terbesar lain pelari 20 tahun itu adalah lolos Olimpiade 2020 di Tokyo yang digelar 2021 mendatang.
Zohri akan tampil di Olimpiade Tokyo setelah meraih perunggu di nomor 100 meter Seiko Golden Grand Prix 2019 dengan catatan waktu 10,03 detik.
Dengan waktu tempuh tersebut, Zohri tidak saja memecahkan rekor nasional di nomor 100 meter, tetapi juga catatan waktu di Asia Tenggara.[IradioFM]