Hal ini disampaikan Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono melalui pesan whasapp mesenger, Selasa (08/12/2020).
Dijelaskannya, ada sederet pertanyaan yang harus dijawab diantaranya dalam rangka apa ada pembuntutan. Siapa yang memulai, dimana TKP kematian, mengapa ditembak mati tidak dilumpuhkan, mengapa FPI merasa diculik, ada video/cctv tidak, bagaimana asal usul senjata api dan lainya lagi?
"Jika hal ini terkait pemanggilan Habib Rizieq Shihab Polri masih ada waktu untuk melakukan upaya hukum lainnya. Jika peristiwa ini diduga terkait dukungan pengikut Habib Rizieq Shihab saat akan diperiksa, ada SOP tentang pembubaran massa," bebernya.
Lanjut Endro, untuk itu ISAC meminta Komnas HAM dan DPR RI untuk segera melakukan investigasi independen dan profesional untuk mengungkap peristiwa yang sesungguhnya.
"Jika perlu, ada Tim Pencari Fakta Gabungan yang melibatkan ormas seperti Muhammadiyah dan NU untuk melakukan otopsi terhadap 6 anggota FPI, apakah karena luka tembak atau ada penyebab yang lain?" kata dia.
ISAC juga berharap kepada Kapolri, agar, pertama melakukan pendekatan kemanusiaan dan komunikasi antar ormas sebaiknya diprioritaskan dan diutamakan.
"Kedua, hindari upaya penembakan mematikan terhadap masyarakat atau terduga pelaku kejahatan kecuali jika sudah ada tahapan sesuai SOP," tutup Endro.[*/Red]