Kadistanak Nagan Raya Mohd. Nasir. Ta, SP, mengatakan, di Kabupaten Nagan Raya menargetkan luas areal persawahan seluruhnya 8.010 hektare.
Namun begitu, ungkapnya, dengan tanam padi perdana Mt. Rendengan serentak dapat menekan populasi hama karena budidaya sangat berpengaruh musim dan iklim.
Tokoh masyarakat, Jauhari pada musim tanam perdana Mt. Rendengan ini menyatakan petani di Kemukiman Paya Udeung melakukan tanam padi dalam setahun 2 kali.
"Alhamdulillah mendapatkan hasil yang maksimal memuaskan," ucapnya
Lanjutnya, terkait dengan kebutuhan petani, juga berharap kepada Bupati Nagan Raya bisa membangun kembali pintu pembagi air yang telah rusak disebabkan oleh banjir terletak di Lhueng Coet Meugat Desa Kuta Baro.
"Kami sangat berharap kepada Bupati Nagan Raya agar pintu air itu dibangun karena sangat mendesak sebagai jantung dari petani Kemukiman Paya Udeung. Kalau musim kemarau tiba kami petani kemukiman Paya Udeng tidak bisa bercocok tanam," ucapnya.
Sedangkan H. Jamin Idham dalam sambutannya mengatakan, bahwa warga patut bersyukur bisa melakukan tanam padi dalam setahun 2 kali.
"Dalam penanaman perdana ini kita banyak keuntungan jika ada penyerangan hama tidak tertuju pada sawah satu orang saja. Karena kita sudah melakukan tanam serentak, tentunya bisa kita atasi," sebutnya.
Oleh karena itu, sambungnya, tadi banyak hal yang dilaporkan masalah pintu air jika musim kemarau ini memang tidak bisa kita pungkiri di Kecamatan Seunagan ini mungkin jauh dari hulu. Tentunya kita lakukan bertahap, karena masalah tali air ini ada masing-masing kewenangan, ada dari pusat, provinsi dan kabupaten.
Lebih lanjut Bupati menekankan, jika ada kewenangan kabupaten, saya harap kepada Dinas PU dan Dinas Pengairan segera di cek dan di pantau. Supaya segera kita lakukan pembenahan.
"Walaupun kita ada keterbatasan anggaran, tapi tetap fokus pada tanam padi serentak di masa pademi Copid-19, agar bisa menghasilkan panen yang maksimal untuk kepentingan kita di Nagan Raya maupun di luar," demikian tegasnya.
Pada acara tanam padi perdana Mt. Rendengan masa pandemi Covid-19, turut dihadiri Forkopimda, SKPK, unsur Muspika dan undangan lainnya serta tokoh masyarakat setempat.[Muz/Red]