-->

Peran Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa di Rumah Selama Pandemi Covid-19

17 November, 2020, 18.46 WIB Last Updated 2020-11-17T11:46:26Z

PENDIDIKAN merupakan suatu proses dalam mencari ilmu pengetahuan yang menjadi suatu hal wajib untuk didapatkan oleh seluruh anak. Meskipun demikian pendidikan bukan hanya tanggung jawab para  pelajar dan tenaga didik saja, namun termasuk semua pihak yang berkaitan dengan anak termasuk keluarga.  Menurut Friedman 1998 (Suprajitno, 2004:1) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan emosi yang memiliki peran masing-masing di dalam bagian keluarga. Adapun Peran keluarga yaitu menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok atau masyarakat. (Effendy 1998 : 34). 

Keluarga merupakan inti dalam sebuah masyarakat serta inti dari sebuah komunitas sosial, perlu diperhatikan bahwa sosial dan pendidikan memiliki ikatan yang sangat erat, keluarga juga menjadi modal sosial terhadap pendidikan seorang anak, maka dari itu keluarga menjadi bagian yang paling penting terhadap motivasi belajar seorang anak dalam menempuh pendidikan. Iskandar (2012) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Bagi seorang anak yang tidak memiliki motivasi yang baik dalam belajar maka akan berdampak terhadap hasil akhir yang akan diperoleh nantinya. 


Keluarga merupakan aspek penting yang sangat mempengaruhi motivasi belajar seorang siswa, apabila seorang anak mendapatkan kasih sayang, cinta, kasih serta dukungan dari keluarga maka ia akan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar nantinya. Seperti yang dikatakan Slameto (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dalam keluarga, yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, pengertian orang tua, suasana rumah, keadaan ekonomi, dan latar belakang budaya.


Pada umumnya orang tua yang memiliki pendidikan yang tinggi akan mendorong dan memotivasi anaknya untuk berpendidikan yang tinggi juga, seperti yang disampaikan oleh Slameto (2010) bahwa jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar dan yang baik-baik, mereka akan mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, anak juga akan terpengaruh kepada hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian besar orangtua yang memiliki pendidikan minimum juga akan memotivasi anak-anak mereka untuk terus belajar dengan giatnya serta harus terus semangat dalam menuntut ilmu agar bisa menjadi orang yang lebih baik dan sukses nantinya.


Perlu diketahui bahwa perlakuan dan sikap orang tua dan keluarga terhadap anak akan sangat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa atau mahasiswa, sebagian anak yang orang tuanya kaya, dimana orang tuanya sering sibuk dengan urusannya sendiri sehingga lupa memberi perhatian terhadap anaknya, lalu hal ini akan menjadi salah satu faktor sebagian anak yang orang tua nya kaya menjadi malas dan tidak semangat dalam belajar. Selain itu bagi orang tua yang sering tidak perduli terhadap hal apa saja yang dilakukan dan dialami anaknya di sekolah/perguruan tinggi, diluar rumah, atau di lingkungan teman-temannya, ini akan membuat anak merasa tidak diperhatikan sama sekali. Bahkan tak jarang ada orang tua yang tidak pernah mengingatkan anaknya untuk belajar dengan benar dan serius, ini juga akan mempengaruhi lemahnya motivasi anak dalam belajar.


Disamping itu terkait dengan surat edaran Mendikbud RI No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada satuan Pendidikan dan Kebudayaan, yang berisi tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kondisi Perguruan Tinggi masing-masing. Maka dari itu selama pandemi covid-19 sudah mulai menyebar di negeri ini, setiap Perguruan Tinggi sudah mulai menerapkan sistem pembelajaran daring sejak Maret 2020 kemarin yang mana Mahasiswa diharuskan untuk belajar dari rumah. Dengan kebijakan yang dibuat pemerintah atas penerapan sistem pembelajaran secara daring, maka penulis menilai peran keluarga Mahasiswa sangat berpengaruh terhadap motivasi belajarnya dirumah selama pandemi covid-19 ini. Dalam hal ini penulis mengamati bahwa ada banyak Mahasiswa yang merasa jenuh dan bosan terhadap sistem pembelajaran daring ini karena pembelajarannya bukan dijalani secara langsung atau tatap muka sehingga tidak dapat mendengar dan menerima materi langsung dari dosen, selain itu Mahasiswa juga tidak dapat melakukan interaksi dan diskusi bersama Dosen dan sesama teman-teman seperti sebelumnya. 


Adapun kendala yang dialami oleh sebagian besar mahasiswa selama belajar dirumah di tengah pandemi covid-19 ini yaitu koneksi internet yang sering buruk sehingga Mahasiswa pun tak jarang melewatkan beberapa materi Mata Kuliah, lantas hal ini menjadi tantangan sendiri bagi Mahasiswa untuk harus bertahan sampai akhir hingga sistem pembelajaran kembali normal seperti dahulu. Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang Mahasiswa sangat membutuhkan penyemangat dan motivator dalam belajar, terutama peran dari orang tua dan keluarga apalagi ditengah sistem pembelajaran daring yang dilaksanakan dirumah hanya orang tua dan keluarga saja yang dapat ditemui oleh masing-masing Mahasiswa di setiap harinya. 


Adapun peran keluarga dalam menyemangati seorang Mahasiswa dirumah seperti ayah, ibu, kakak, dan adik sangat berpengaruh terhadap motivasi seorang Mahasiswa untuk tetap terus semangat dan betah belajar dirumah. Agar menghindari stress berlebihan pada Mahasiswa maka keluarga perlu untuk terus memberi perhatian dan apresiasi kepada Mahasiswa yang ada dirumah, dengan begitu mereka akan merasa lebih diperhatikan dan dihargai kerja kerasnya oleh keluarganya sendiri. Misalnya perhatian kecil atas solusi terhadap suatu keluhan yang dialami oleh seorang Mahasiswa, atau apresiasi atas hasil akhir semester perkuliahan serta prestasi yang didapat oleh Mahasiswa yang berkaitan baik dikampus maupun diluar kampus.


Penulis berharap setelah menulis artikel ini maka peran setiap keluarga dalam memotivasi pelajar dan mahasiswa yang ada di masing-masing tempat dapat dioptimalkan lagi sehingga dapat menimbulkan hasil akhir yang maksimal.


Irma Yunita, Mahasiswi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Peserta KKN PKP (Penulisan Karya Pengabdian) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak ICHSAN, L.C., M.E.I.


RUJUKAN/REFERENSI:

Anggena Pricilia. (2013). Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Rasionalitas Ekonomi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN. Skripsi. Pontianak: Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan UNTAN.


Hasanah Babul. (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Di Sma Negeri 1.


(Marawolahttp://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=275655, September 2020).


Nelpa Fitri Yuliani. (2013). Hubungan Antara Lingkungan Sosial Dengan Motivasi Belajar Santri Di Pesantren Madiratul Ilmi Islamiyah. 


(ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi/article/download/2428/pdf, September 2020).


Pendidikan Dosen. (2020). Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli. (https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-keluarga-menurut-para-ahli/ November 2020).


Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


Yani Fitriyani, I. F. (Juli 2020. Vol.6, No.2). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 165-175.


Penulis: Irma Yunita (Mahasiswi Antropologi Unimal sedang mengikuti KKN PKP/Penulisan Karya Pengabdian)

Komentar

Tampilkan

Terkini