Kelompok KKN 225 ini diketuai oleh Aulal Rizky dari Prodi Manajemen yang beranggotakan Desky Yanda, Muhammad Rafly, Irna Damayanti dari Prodi Manajemen, Trisna Pradanayanti dan Melda Ayis tabaya dari Prodi Ilmu Politik. Kelompok KKN ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ilham Sahputra, ST,.M.Cs.
"Kegiatan ini kami lakukan dibalai pengajian didesa setempat. Anak-anak sangat antusias dengan program kerja yang telah kami buat dan begitu pula masyarakat juga mendukung kegiatan kami," kata Aulal Rizky, ketua kelompok kepada redaksi, Jum'at (20/11/2020).
Menghafalkan Al-Qur’an, lanjut dia, merupakan salah satu bentuk interaksi umat Islam dengan Al-Qur’an yang telah berlangsung secara turun-menurun sejak pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW hingga sekarang dan masa yang akan datang.
"Allah SWT. telah memudahkan Al-Qur’an untuk dihafalkan, baik oleh umat Islam yang berasal dari Arab maupun selain Arab yang tidak mengerti arti kata-kata dalam Al-Qur’an yang menggunakan bahasa Arab," sebutnya.
Sementara Desky Yanda, mengatakan bahwa menghafalkan Al-Qur’an tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, akan tetapi remaja, bahkan anak-anak pun melakukannya. Bahkan, dewasa ini sangat marak anak-anak menghafal Al-Qur’an. Seperti sebuah trend, hal ini berkembang sangat pesat. Bagi orang tua, mempunyai anak seorang penghafal Al-Qur’an adalah kebanggaan yang luar biasa.
"Proses ini pastinya membutuhkan kesabaran yang sangat melelahkan karena harus banyak mengulang-ulang setiap ayat yang sudah hafal kemudian digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga menguras banyak energi, tetapi akan menghasilkan hafalan yang benar-benar mantap. Untuk memotivasi anak yang mood-nya kurang baik, kami juga memberikan hadiah kecil supaya anak-anak lebih bersemangat dan giat untuk menghafal Al-Qur’an," sebut dia.[*/Red]