Kelompok KKN 357 terdiri dari dua orang mahasiswa program studi Akuakultur dan program studi Ilmu Kelautan dan dari satu fakultas yang sama yaitu, Fakultas Pertanian. Mereka didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Subhani, S.Sos., M.Si.
Ketua Kelompok 357, Irhamna mengatakan kegiatan wawancara dan survey Bumdes Desa Pulau Baguk ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat. Sekalian bertujuan untuk mempromosikan atau mengenalkan primadona Aceh Singkil ini ke luar daerah hingga ke luar negeri atau internasional.
Bumdes Karya Mandiri Desa Pulau Baguk berdiri pada tanggal 16 Desember 2016, dari hasil musyawarah perangkat desa dan masyarakat. Memiliki beberapa unit usaha seperti perikanan, perdagangan, agrowisata dan pariwisata. Untuk unit usaha pariwisata sendiri merupakan unit usaha unggulan yang sedang diprioritaskan oleh Bumdes Karya Mandiri.
"Namun, dari pihak Pengurus Bumdes Karya Mandiri Desa Pulau Baguk, berupaya agar tidak merasa pua. Karena akan ada target-target lain yang ingin dicapai demi pengembangan Bumdes Pulau Baguk ini," ujar Ridho Hernandes, Wakil Direktur Bumdes berdasarkan visi & misi kepala desa yang sekarang dijabat Hardi.
Pantai luas dengan pasir putih yang menghampar indah di bumi wisata ini, dapat memanjakan pandangan wisatawan yang datang berkunjung ke Bumdes Pulau Baguk ini. Selain itu, sentuhan sunset dan sunrise yang hadir di awal pagi dan akhir petang, membuat pesona khusus yang menimbulkan rasa ingin kembali. Bumdes Karya Mandiri Desa Pulau Baguk terletak di pulau berbeda dengan desa Pulau Baguk. Nah, hal ini juga dapat menambah ketenangan bagi wisatawan yang penat dengan suasana kota.
Bumdes Pulau Baguk, sangat berpotensi untuk dikembangakan, karena selain dapat meningkatkan perekonomian desa, Bumdes pulau baguk juga dapat menjadikan kecamatan pulau banyak dikenal banyak orang dan menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi.
Wakil Direktur Bumdes Pulau Baguk, Ridho Hernandes mengatakan kabar baiknya untuk program pariwisata pihak investor dari Uni Emirat Arab akan memberikan investasi khusus untuk kemajuan pariwisata di Kepulauan Banyak, artinya program pariwisata Pulau Banyak bukan hanya kelas nasional saja, tetapi juga kelas internasional.
"Jadi ketika program investasi Uni Emirat Arab ini di terapkan, kita selaku masyarakat dan putra/i daerah sudah siap berpartisipasi dan menjalankannya dengan Sumber Daya Manusia yang baik dan mumpuni tidak untuk menjadi penonton dinegeri sendiri demi pengembangan desa tercinta", ujar Ridho.[*/Red]