Muzakir |
Muzakir, Selasa (17/11/2010), menilai selama kepemimpinan Aminullah Usman-Zainal, ia melihat memang sangat banyak masih terjadi pelanggaran syariat islam di perhotelan yang terselubung di Kota Banda Aceh. Hal ini seperti hotel-hotel berbintang 4 yang berada di wilayah hukum Lota Banda Aceh.
Slogan pemerintah Kota Banda Aceh dalam bingkai syaria'h hanya masih sebatas slogan tapi indikasi pelangaran syariat islam di perhotelan Kota Banda Aceh masih masif terjadi secara tersebunyi dan bahkan beberapa kali di gencarkan penagkapan pelanggaran syariat islam yang buhkan muhrim berduaan di dalam kamar hotel.
"Itu terjadi karena kurangnya fokus pemerintah dalam melakukan kebijakan pengawasan seperti menurunkan razia-razia satpol PP dan WH di setiap perhotelan," katanya.
Oleh karena itu, dia meminta DPRK kota Banda Aceh harus berperan aktif dalam mengawal serta mengarah kebijakan pada kondisi pelanggaran syariat islam di perhotelan bukan sibuk mengurus kondisi isue "Game Chip" yang sedang beredar di kalangan masayarakat.
Hal ini bukan tidak di dukung dan penting di sepakat sesuai fatwa MPU terhadap "Game chip" yang meresahkan masayarakat,tapi ada kondisi lebih penting pelangaran syariat islam yang tersulubung di kota banda aceh seharunya ini menjadi titik fokus arah kebijakan pengawasan pemerintah kota Banda aceh baik eksekutif dan Legeslatif Pemerintah Kota Banda Aceh.
"Kondisi ini seperti ada pembiayaran seperti kita temukan indikasi di hotel-hotel berbintang di wilayah Kota Banda Aceh yang kita cintai," ungkapnya.[*/Red]