Kelompok KKN 167 disambut oleh H.M Permana bagian kesehatan Arhanud 001/Pulo Rungkom. Program sinergi ini dilakukan karena munculnya isu hand sanitizer abal-abal dengan harga yang relatif mahal.
Seperti disampaikan oleh DPL Dwi Fitri bahwa dalam pembuatan hand sanitizer harus tetap memperhatikan komposisi bahan yang dipakai agar tetap aman digunakan oleh masyarakat.
Adapun pembuatan hand sanitizer sangat mudah dilakukan dengan bahan-bahan yakni seperti gliserin (pelembut) 98% hidrogen peroksida 3% (H2O2) alcohol kadar 95% dan air steril atau air matang. Dan adapun bahan-bahan pembuatan sabun cuci tangan yaitu texapon, modena, garam halus, anti bakteri dan bibit parfum.
Dan hasil dari pelaksanaan pembuatan hand sanitizer dan sabun cuci tangan yang dilaksanakan mahasiswa KKN Kelompok 167 dengan pihak Kesehatan Arhanud 001/Pulo Rungkom berhasil memproduksi sebanyak 3 liter hand sanitizer dan 13 liter sabun cuci tangan.
Dalam rilisnya, Sabtu (28/11/2020), asilnya kemudian didistribusikan ke tempat-tempat vital seperti sekolah terdekat dan rumah ibadah yang berada di sekitar Arhanud 001/Pulo Rungkom.[*/Red]