-->

Begini Kisah Pengusaha Tahu dan Pencerahan dari Mahasiswa KKN Unimal BK 369

12 November, 2020, 16.54 WIB Last Updated 2020-11-12T09:54:33Z
LINTAS ATJEH | LANGKAT - Mahasiswa KKN Unimal BK (Balik Kampung) Kelompok 369 yang terdiri dari dua orang mahasiswa yaitu Sahnun Ali Ginting (Akuntansi) dan Bambang Suhendra Nasution (Ilmu Politik) baru-baru ini mengunjungi pabrik tahu di  Desa Securai, Langkat Sumatera Utara. Mereka melihat langsung proses pembuatan tahu dari awal sampai akhir atau dari bahan baku utama kacang kedelai sampai menjadi produk tahu.

Jumaidi sebagai pemilik usaha tahu menyampaikan bahwa pabrik tahu ini berdiri sejak tahun 1999. Kami mengolah 150 kg kacang kedelai menjadi tahu setiap harinya.

"Kami beroperasi mulai jam 08.00 pagi sampai selesai, kira-kira sampai jam 06.00 sore," kata Jumaidi. 

Ia menjelaskan kepada mahasiswa KKN mengenai kisah awal berdirinya pabrik tahu dan suka duka dalam menjalankan usahanya serta bagaimana caranya kedelai diproses menjadi produk tahu.

Ketua Kelompok 369, Sahnun Ali Ginting mengatakan bahwa wirausaha produksi tahu ini sangat bagus dilakukan untuk ekonomi warga sekitar karena sebagian pekerjanya adalah warga desa setempat.

"Di samping itu potensi lokal yang ada di desa tersebut dapat diberdayakan,"  katanya.

Sementara Bambang Suhendra Nasution, Anggota Kelompok 369 mengharapkan tahu yang diproduksi ini bisa dipasarkan sampai ke kecamatan  yang lain yang ada di Kabupaten Langkat.

"Kami mengupayakan akan mempromosikan via sosial media agar tahu Pak Jumadi bisa dikenal oleh masyarakat luas dan bisa dipasarkan di Kabupaten Langkat secara keseluruhan," demikian kata Bambang.

Sementara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Syukriah, ST., MSc.Eng, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa bimbingannya.

"Kegiatan ini sangat tepat  dilakukan pada masa pandemi Covid-19 karena dapat kita lihat ekonomi masyarakat selama ini sangat terpuruk efek dari pandemi," ungkapnya.

Jadi, lanjut dia, dengan adanya pencerahan dari mahasiswa KKN ini kepada pengusaha tahu di Kabupaten Langkat, setidaknya pengusaha tersebut mendapatkan informasi baru mengenai strategi pemasaran dari peserta KKN Unimal.

"Saya berharap semoga kegiatan tersebut dapat bermanfaat," demikian penuturan Syukriah.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini