LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh menerapkan teknologi pengolahan limbah organik di Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
Ketua Tim Pengabdian, Dr. Darwin, MSc, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bukti kepedulian Universitas Syiah Kuala di masa pandemi Covid-19 untuk mendukung masyarakat dalam menggerakkan perekonomian kecil dan menengah melalui sosialisasi teknik pembuatan pupuk kompos secara mandiri. Proses pembuatan kompos ini dilakukan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga seperti ampas dari perasan santan kelapa dan ampas tebu.
“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini kami laksanakan dalam kondisi yang terbatas di masa pandemi. Produksi pupuk kompos dilakukan melaui penggunaan peralatan bio-composter. Sehingga proses pembuatan kompos menjadi lebih cepat dan lebih bersih dibandingkan dengan proses pembuatan kompos secara konvensional melalui tumpukan limbah kotoran ternak," terangnya.
Proses pembuatan kompos ini, sambungnya, dilakukan secara tertutup dimana limbah organik diproses di dalam bio-digester, sehingga dapat mengurangi resiko penyebaran kuman ataupun pathogen dari limbah organik.
“Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari mitra dan masyarakat yang terlibat, apalagi di masa pandemi dimana begitu tingginya permintaan pupuk organik oleh masyarakat para pecinta tanaman hias maupun tanaman produksi,” ujar Dr. Darwin yang meraih gelar doktornya pada bidang Environmental Engineering, Murdoch University, Australia itu.[*/Red]