LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Mayat laki-laki bernama Sulendra (48) yang ditemukan di areal perkebunan sawit PT Scopindo, Kampung Medang Ara, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, pada Sabtu (19/09/2020) sore kemarin, dikabarkan sebelum meninggal dunia memiliki riwayat sakit usus buntu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun LintasAtjeh.com, Minggu (20/09/2020), pada saat mayat korban dibawa ke RSUD Aceh Tamiang kemarin sore, pihak keluarga melalui Datok Penghulu Kampung Tupah, Ponijan, menyampaikan kepada petugas rumah sakit bahwa korban memiliki riwayat penyakit usus buntu, dan meminta mayat tidak dilakukan autopsi.
Dalam upaya menguatkan pernyataan tentang korban memiliki riwayat penyakit usus buntu, dan meminta mayat tidak diautopsi, maka pihak keluarga yang diwakili oleh isteri korban, Endang Suriani (47) telah membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai 6000.
Pada surat pernyataan tertanggal 19 September 2020 kemarin, selaku perwakilan keluarga korban, Endang Suryani menyatakan keberatan dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dan hanya boleh untuk dilakukan visum, telah menerima sebab meninggalnya korban karena sakit, korban sebelumnya (sekitar 3 tahun lalu) telah menjalani operasi usus buntu, pihak keluarga tidak akan menuntut meninggalnya korban di kemudian hari, dan pernyataan yang terakhir dari Endang Suryani, apabila dirinya melanggar seluruh pernyataan maka siap dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI.
Diberitakan sebelumnya, ditemukan sesosok mayat dalam keadaan telungkup di areal perkebunan sawit PT Scopindo, Kampung Medang Ara, Kecamatan Karang Baru, pada Sabtu (19/09/2020) sore kemarin
Belakangan diketahui bahwa korban bernama Sulendra (48) warga Dusun Inpres, Kampung Tupah, Kecamatan Karang Baru.
Ketika keluar rumah, korban sempat pamit pada istrinya, bernama Endang Suriani, untuk mencari rumput makanan ternak kambing di areal perkebunan sawit PT Socfindo dengan mengendarai sepeda motor merek Honda Kharisma. [ZF]
