LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Dewan Pimpinan Cabang Laskar Anti Korupsi Indonesia (DPC - LAKI) Kabupaten Aceh Tamiang berkomitmen mendukung program pembangunan jaringan gas (jargas) di kabupaten setempat.
Karena dari nilai manfaatnya, program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menggunakan APBN tersebut akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meringankan biaya kebutuhan sehari-hari.
Namun demikian, LAKI Aceh Tamiang sangat mengecam keras atas adanya indikasi kelalaian yang dilakukan PT Adhi Karya pada tahapan pengerjaan pemasangan instalasi jaringan pipa gas di sejumlah titik di Kota Kualasimpang yang diduga kuat tidak menjalankan SOP secara baik serta tidak memperhatikan standar keselamatan sehingga telah mengakibatkan sejumlah warga terperosok, bahkan ada yang luka parah.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPC LAKI Kabupaten Aceh Tamiang, Syahri El Nasir, S.Kom, kepada LintasAtjeh.com, Minggu (20/09/2020) siang.
Selanjutnya Nasir menegaskan, terjadinya sejumlah indikasi permasalahan yang dilakukan oleh PT Adhi Karya pada tahapan pengerjaan pemasangan instalasi jaringan pipa gas di sejumlah titik di Kota Kualasimpang sehingga ada warga menjadi korban ditengarai kurang dilakukan pengawasan oleh pihak Pemkab Aceh Tamiang.
"Atas nama Ketua DPC LAKI Kabupaten Aceh Tamiang, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada sejumlah anggota dewan, yakni Fadlon, SH, Muhammad Irwan, SP, dan Maulizar Zikri, karena telah bersedia menyoroti serius kualitas tahapan pengerjaan jaringan gas (jargas) oleh rekanan PT Adhi Karya di sejumlah titik di Kota Kualasimpang," ungkap Nasir.
Selain itu, Nasir juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besar kepada mereka bertiga, yang sempatkan menjenguk, salah satu korban yang terperosok ke parit ketika menghindari lubang jargas di dekat rumahnya, bernama Arya Satya (10), warga Dusun Arrahman, Kampung Kota Lintang, Kota Kualasimpang.
"Kita harus sama-sama mengingat kembali bahwa tujuan utama dibentuknya pemerintahan adalah untuk menjaga suatu sistem ketertiban didalam mana masyarakat bisa menjalani kehidupan secara wajar. Jangan gara-gara pembangunan, pemerintah membiarkan masyarakat menjalani kehidupan secara tidak adil," tutup Nasir.
Sebelumnya dikabarkan, pada Jumat (18/09/2020) kemarin, sejumlah anggota dewan, Fadlon, SH, Muhammad Irwan, SP, dan Maulizar Zikri menyoroti kualitas tahapan pengerjaan jaringan gas (Jargas) yang dilakukan PT Adhi Karya di sejumlah titik di Kota Kualasimpang.
Mereka bertiga juga berupaya menjenguk, salah satu korban yang terperosok ke parit ketika menghindari lubang jargas di dekat rumahnya, bernama Arya Satya (10), warga Dusun Arrahman, Kampung Kota Lintang, Kota Kualasimpang.
Saat berkunjung ke rumah korban Arya Satya, selaku Wakil Pimpinan DPRK Aceh Tamiang, Fadlon, SH, mengatakan saat pelaksanaan tahapan jaringan gas di sejumlah titik di Kota Kualasimpang pihak rekanan PT Adhi Karya terindikasi tidak menjalankan SOP pengerjaan dengan baik, karena meninggalkan lubang galian tanpa diberi tanda dengan pita proyek. Kondisi ini telah menyebabkan beberapa warga terperosok.
"Setidaknya dalam amatan saya sudah ada lima warga yang terperosok ke lubang. Yang menyedihkan sebagian diantara mereka mengalami luka parah," ungkap Fadlon.
Menurut Fadlon, dirinya sudah beberapa kali memberi masukan kepada para pekerja dan juga kepada pihak Adhi Karya agar memerhatikan keluhan warga.
"Lubang yang menjadi sorotan memang langsung diperhatikan, diberi tanda. Tapi di lubang lain yang baru digali tetap tidak diberi tanda. Terkesan diabaikan," beber Fadlon.
Politisi Partai Aceh yang selalu ramah dan murah senyum kepada setiap warga tersebut, turut menyoroti proses penutupan galian yang dinilai tidak sempurna sehingga menyebabkan jalan becek dan berdebu. Dikhawatirkan bila kondisi seperti itu tidak diperbaiki bakal memakan korban baru lagi.
“Sudah banyak aduan dan paling banyak itu mengenai galian lubang yang tidak diberi tanda. Kita khawatir karena terlalu mengejar kontrak mati Desember 2020 ini, mereka tidak memerhatikan keselamatan pekerja dan masyarakat,” ujarnya.
Selanjutnya, Ketua Komisi I DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Irwan, SP, meminta PT Adhi Karya bertanggung jawab kepada seluruh korban yang terperosok ke dalam lubang jaringan gas (jargas).
Ungkapan ini disampaikan Irwan setelah mendengar laporan ayah Arya Satya, Darman (44) mengenai sikap Adhi Karya yang hanya sekali menjenguk korban.
"Korban mengalami cacat seumur hidup, kategorinya bukan santunan lagi, tapi harus asuransi,” kata pria yang lebih akrab disapa Wan Tanindo.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Komisi I, Maulizar Zikri menilai sikap Adhi Karya yang hanya sekali menyantuni korban sebesar Rp.500 ribu sangatlah tidak manusiawi, karena kedua orang tua korban, Darman (44) dan Sri Agustina (40) mengaku sudah mengeluarkan biaya perobatan lebih Rp. 3 juta.
"Harus dikontrol sampai sembuh. Membiarkan anak kecil cacat seumur hidup merupakan sikap tidak manusiawi. Pekan depan Komisi I DPRK Aceh Tamiang akan memanggil PT Adhi Karya," tegas Maulizar.
Sementara pihak PT. Adhi Karya melalui Humas Wilayah Aceh Tamiang, Bayu, Minggu (20/09/2020), memberikan klarifikasi terkait keterangan line pembatasan (bariket) pada galian pipa.
Bayu menjelaskan bahwa selama ini pihaknya selalu menekan kepada pihak pengawas lapangan agar galian pipa yang belum ditutup agar diberikan line pembatasan (bariket).
Bayu menjelaskan bahwa selama ini pihaknya selalu menekan kepada pihak pengawas lapangan agar galian pipa yang belum ditutup agar diberikan line pembatasan (bariket).
"Sudah kita tekankan agar galian yang belum ditutup agar diberi line pembatasan (bariket). Kalau ada kenyataan di lapangan tidak terpasang, maka akan berikan sangsi kepada pihak pengawas," terang Bayu. [ZF]