LINTAS ATJEH | ACEH SELATAN - Aktivis mahasiswa asal Kabupaten Aceh Selatan menyayangkan banyaknya organisasi yang vakum akibat pandemi Covid-19 baik dari internal maupun eksternal kampus.
"Sangat disayangkan banyaknya organisasi yang vakum akibat pandemi Covid-19, hal ini mungkin bisa diterima oleh akal karena pandemi ini berdampak pada ruang gerak organisasi yang menjadi terbatas," ujar Tonicko Anggara kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (19/09/2020).
Namun, kata dia, sangat disayangkan kalau kita sebagai mahasiswa buntu akal karena keterbatasan ruang gerak ini, kita harus punya inovasi dan temukan solusi dibalik pandemi ini agar pergerakan keorganisasian tetap bisa jalan ditengah pandemi ini.
"Sebagai contoh menjalankan kegiatan maupun proker organisasi secara daring(dalam jaringan) sebagaimana proses perkuliahan pada saat sekarang ini," sahut sang Aktivis.
Sang Aktivis juga menyampaikan apresiasi luar biasanya kepada organisasi-organisasi yang tetap jalan di tengah pandemi ini dengan kegiatan-kegiatan onlinenya yang bermanfaat dan mengedukasi. Khususnya kepada anggota dari masing-masing organisasi dan masyarakat secara umum dengan kegiatan-kegiatan onlinenya seperti seminar dan lain sebagainya.
Iapun juga mengajak organisasi-organisasi lainnya untuk tetap aktif juga meskipun pada saat pandemi Covid-19 ini. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh beberapa organisasi yang tak mati langkah akibat pandemi Covid-19.
Di akhir, aktivis mahasiswa inipun menyampaikan kembali mengenai pentingnya semangat berproses dan berorganisasi yang harus tetap terjaga meskipun dalam masa sulit sekalipun.
"Seperti halnya pandemi Covid-19 ini, tak lain dan tak bukan adalah agar manfaat dan tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai secara efektif dan maksimal," tutup sang aktivis itu.[*/Red]