LINTAS ATJEH | LHOKSEUMAWE - Komite Peralihan Aceh/KPA Lhokseumawe meminta Mualem untuk segera mencopot Ketua BRA yang telah melakukan kesalahan fatal dan telah melukai hati para korban konflik, kombatan GAM serta para tapol napol dalam memperingati acara ulang tahun perdamaian Aceh yang ke-15 tahun antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Seharusnya BRA selaku Badan Reintegrasi Aceh menjadi tempat untuk menampung segala persoalan korban konflik dan menjadikan damai ini momentum untuk berkumpul para kombatan GAM sehingga bisa merefleksikan sejauh mana sudah berjalan perdamaian ini.
"Bukan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tak penting dan melukai hati para korban," jelas Panglima Wilayah Kuta Pasee, Tgk Muchtar Hanafiah alias Ableh Kandang kepada redaksi, Jum'at (14/08/2020).
Muckhtar Hanafiah alias Ableh juga mengecam tindakan Ketua BRA yang telah melukai hati Rakyat Aceh khususnya korban konflik dengan mengambil uang APBA sebesar Rp.305 juta untuk kegiatan MOGE yang tidak bermanfaat bagi para syuhada Aceh yang telah berjuang untuk kesejahteraan rakyat Aceh.
"Kami berharap Mualem lebih baik ganti saja Ketua BRA dengan orang yang mampu menampung permasalahan kombatan GAM yang selama ini masih jauh degan janji-janji yang tertuang di dalam MoU Helsinki," ujarnya.
Masih kata dia, seharusnya Badan Reintegrasi Aceh memiliki peranting dalam menjaga perdamaian Aceh jangan sampai muncul lagi benih-benih embrio konflik baru di Aceh degan gagalnya reintegrasi di Aceh pasca Aceh damai.
"Maka kami meminta Mualem secepatnya memberikan rekomendasi untuk menggantikan Sayed Fakhrurrazi dari Ketua BRA atau ini akan menjadi kemarahan bagi semua korban konflik. Karena kami orang lapangan mengerti bagaimana kondisi para korban konflik saat ini serta para kombatan GAM yang jauh dari kata sejahtera," bebernya.
"Maka Mualem, sekali lagi kami mohon segera pecat Sayed dari Ketua BRA demi kebaikan segala proses reintegrasi yang masih sangat tidak berjalan sama sekali," pungkas Ableh.[*/Red]