-->

Ditengah Pandemi Covid-19, Sebagian Petani Abdya Mulai Panen Padi

04 Juni, 2020, 13.19 WIB Last Updated 2020-06-04T06:19:31Z
LINTAS ATJEH I ABDYA - Sebagian petani padi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai melaksanakan panen pada musim tanam rendangan tahun 2020 walau dalam situasi wabah virus Corona yang sedang melanda daerah itu. 

Panen padi yang dilaksanakan di beberapa desa di Kecamatan Blangpidie dan Susoh itu sudah dilakukan sejak tiga hari yang lalu dengan luas lahan sekitar 185 hektar lebih dan juga panen ini akan terus berlanjut di sejumlah desa berikutnya hingga tiga bulan kedepan. 

Hal itu dikatakan kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Abdya, Nasruddin kepada Lintas Atjeh.com, Kamis (04/06/2020) di Blangpidie. 

Menurutnya, total luas tanaman padi yang ditanam oleh para petani ditengah pandemik Covid-19 di daerahnya seluas 10.289 hektar. 

Semua areal sawah berisi tanaman padi tersebut berada di sembilan Kecamatan, yakni di Kecamatan Lembah Sabil, Manggeng, Tangan-Tangan, Setia, Juempa, Kuala Batee, Babahrot, Blangpidie, dan Kecamatan Susoh. 

Untuk Kecamatan Susoh tepatnya dilahan sawah Beah, Desa Pawoh, Desa Pante Pirak, sudah mulai dipanen oleh petani, termasuk di Desa Keude Siblah dan Desa Kuta Bahagia, Blangpidie yang sedang di panen. 

"Baru sekitar 185 hektar yang sudah mulai dipanen oleh petani dengan jumlah produksi gabah berdasarkan hasil ubinan yang diambil oleh mentri tani bersama penyuluh rata-rata 8 ton/hektar untuk varietas cigeulis,” sebutnya. 

Kadistanpan Abdya itu juga menerangkan bahwa proses penen padi disejumalh desa dalam Kecamatan Blangpidie dan Susoh menggunakan alat mesin pertanian combine harvester milik Pemerintah setempat. 

"Sisanya sekitar 10 ribu hektar lagi menyusul, sebab masih ada tanaman padi di Kecamatan lain sedang proses menguning, dan ada juga sedang proses mengeluarkan malai,” kata Nasruddin didampingi Kabig Produksi, Darwis. 
Kabid Produksi Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Darwis memperkirakan, puncak panen raya padi di Kabupaten yang berjulukan ‘negeri breuh sigupai’ tersebut berlangsung akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2020. 

"Puncak panen raya padi di Kabupaten Abdya ini kami perkirakan pada akhir Juli hingga Agustus. Karena masih banyak tanaman padi di desa-desa saat ini sedang proses mengeluarkan malai. Ada juga sedang bunting,” jelasnya.

Sementara itu Kadistanpan menambahkan, kedepan seluas 300 hektare lawan sawah yang memenuhi target Indeks Pertanaman (IP) akan diupayakan untuk melakukan proses penanaman kembali di paling lambat di bulan Agustus tahun ini.

Ini semua dipayakan katanya, untuk mencapai proses tanam padi bisa dilakukan tiga kali dalam setahun hal ini tentunya sangat membantu masyarakat tani dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang merata di sektor pertanian. 

"185 hektar yang lagi panen itu akan langsung kita bajak kembali serta sisanya ditambah di daerah lain yang segera panen sehingga target 300 hektar bisa mengejar target tanam tiga kali dalam setahun, insyaallah," demikian kata Kadistanpan Abdya Nasruddin.[Adi S]
Komentar

Tampilkan

Terkini