"Terwujudnya Simeulue yang maju, sejahtera dan bermartabat dalam bingkai masyarakat madani.”
Kalimat tersebut merupakan Visi Pemerintahan Kabupaten Simeulue, dibawah komando pasangan Bupati Simeulue Erli Hasyim dan Wakil Bupati Afridawati.
Lebih kurang sudah empat tahun roda pemerintahan di bawah pasangan tersebut berjalan. Kita akui ada perubahan signifikan namun tidak bisa kita nafikkan juga bahwa masih banyak program-program yang belum dilaksanakan.
Menurut penulis, untuk mewujudkan Simeulue yang maju dan sejahtera saat ini sepertinta hanya isapan jempol atau angan-angan semata.
Kenapa penulis bisa simpulkan demikian? Dengan sisa waktu menahkodai Simeulue, bagaimana bisa diwujudkan tujuan pemerintahan bila kita lihat beberapa bulan terakhir, masyarakat Simeulue justru dipertontonkan sesuatu yang tidak layak untuk ditiru.
Tontonan gratis namun sangat tabu dalam 'kongsi politik' karena adanya konflik internal antara Bupati Simeulue Erli Hasyim dan Wakil Bupati Afridawati.
Dalam pemerintahan, jelas perlu adanya kedewasaan dalam berpolitik sebagai pemimpin yang dipilih rakyat. Dalam kondisi seperti ini seharusnya pemimpin bersatu dan hadir membawa kabar gembira atau angin segar bagi masyarakat Simeulue untuk segera bangkit dan berbenah demi mewujudkan Simeulue yang maju dan sejahtera.
Sangat disayangkan adanya konflik dalam pemerintahan Kabupaten Simeulue. Karena hal tersebut tentu akan berimbas kepada masyarakat secara langsung. Jangan sampai karena adanya konflik Bupati dan Wakil Bupati Simeulue, masyarakat yang menjadi korbannya.
Saran penulis, lebih ksatria mengorbankan ego sektoral demi merajut kebersamaan. Jangan 'pisah ranjang' karena tentunya, bupati dan wakil bupati memiliki tugas dan tanggungjawab yang diemban berdasarkan undang-undang. Rakyat masih rindu dan tetap mengharap 'duet mesra' kepemimpinanmu demi Simeulue yang maju dan sejahtera.
Penulis: Alie Sahniur (Ketua Sekolah Pemimpin Muda Aceh Sumatera Utara)